Kulon Progo - Tren peningkatan kasus Covid-19 di Kulon Progo berdampak pada penuhnya dua rumah sakit rujukan dan satu tempat isolasi yang dikhususkan untuk penanganan virus tersebut. Sebagai antisipasi dari hal ini, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo melakukan koordinasi dengan kapanewon dan mengintruksikan untuk menyediakan shelter.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Fajar Gegana, mengatakan, kehadiran shelter tersebut sangat penting sebagai antisipasi lonjakan jumlah penderita Covid-19 yang dikhawatirkan tidak mampu ditampung rumah sakit rujukan. "Namun shelter ini hanya khusus untuk pasien yang tidak bergejala," ucapnya di Kulon Progo, Selasa, 15 September 2020.
Fajar menjelaskan, shelter isolasi ini tidak menyalahi aturan. Justru sebaliknya akan sangat membantu pasien yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah, setelah keluar dari perawatan di rumah sakit.
Permasalahannya, mayoritas masyarakat di Kulon Progo belum bisa memenuhi syarat itu.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Revisi Kelima tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, pasien positif yang telah 10 hari menjalani perawatan di rumah sakit akan dipulangkan untuk isolasi mandiri. Untuk menjalani isolasi mandiri tersebut, maka harus memenuhi syarat seperti ketersediaan kamar mandi dan kamar tidur yang terpisah dari anggota keluarga lain.
"Permasalahannya, mayoritas masyarakat di Kulon Progo belum bisa memenuhi syarat itu. Karena itu, jika tidak memenuhi syarat isolasi mandiri bisa ditempatkan di shelter," ucapnya.
Baca Juga:
- Pasar Beringharjo Yogyakarta Sisi Timur Diliburkan
- Penyebab PN Sleman Hentikan Layanan Seminggu
- Penyebab Warga Tak Patuh Protokol C-19 dan Solusinya
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati mengatakan, untuk sementara, seluruh ruang isolasi di rumah sakit rujukan yakni RSUD Wates dan RS Nyi Ageng Serang, Sentolo sudah penuh. Sedangkan 16 kamar di RSUD Wates yang berkapasitas 16 kamar dan empat kamar di Rumah Sakit Nyi Ageng Serang telah terisi oleh pasien baik yang terkonfirmasi positif maupun suspek.
Sedangkan untuk tempat isolasi khusus di Rumah Sunggah Teratai (RST) hampir penuh. Dari 16 kamar yang tersedia, hanya tersisa empat yang masih kosong. "Kami akhirnya harus mencari tempat isolasi baru. Salah satunya adalah memanfaatkan lantai dua di RST tersebut. Sekarang kami sedang proses agar lantai dua RST bisa jadi ruang isolasi tambahan," ucap Baning.
Baning mengimbau masyarakat Kulon Progo, agar mematuhi protokol kesehatan. Sebaiknya tetap di rumah. Jika terpaksa keluar rumah untuk sesuatu urusan yang penting, diusahakan menghindari kerumunan. Selain itu tetap perlu jaga jarak, memakai masker dan meningkatkan perilaku mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitazier.
"Sekarang ini, perilaku tersebut menjadi satu-satunya cara yang paling aman untuk terhindar dari penularan Covid-19 sampai dengan nanti vaksin ditemukan," tuturnya. []