Langgar Pedoman Komunitas, Youtube Hapus 83 Juta Video

YouTube menyatakan telah menghapus lebih dari 83 juta video dan 7 miliar komentar sejak tahun 2017 hingga saat ini.
YouTube. (Foto:Tagar/Ist)

Jakarta - YouTube menyatakan bahwa sejak tahun 2017 hingga kini mereka telah menghapus lebih dari 83 juta video dan 7 miliar komentar. Langkah tersebut dilakukan lantaran video dan komentar tersebut dianggap melanggar Pedoman Komunitas.

YouTube mengklaim algoritma pembelajaran mesin mereka telah berhasil secara otomatis menandai hingga 94 persen konten yang melanggar, sementara sisanya dilakukan secara manual. Technave melaporkan, berdasarkan grafik yang disajikan di blog resmi, jumlah konten yang melanggar per 10 ribu penayangan turun dari 0,7 persen menjadi 0,18 persen.

Selama bertahun-tahun, kami terus membagikan metrik tambahan, seperti jumlah pengajuan banding konten dan pemulihan berikutnya.

Selanjutnya, YouTube akan terus mengembangkan algoritma pembelajaran mesin mereka untuk lebih mengurangi jumlah konten yang melanggar. Selain itu, YouTube juga mengumumkan bahwa mereka telah memperkenalkan Laporan Penegakan Pedoman Komunitas untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas seputar upaya kami untuk melindungi penonton pada tahun 2018.

YouTube menjelaskan langkah demi langkah bagaimana mereka menghapus konten yang dianggap melanggar kebijakan, dan termasuk jumlah video yang dihapus, cara konten yang melanggar itu pertama kali diidentifikasi, alasan penghapusan, dan banyak lagi.

"Selama bertahun-tahun, kami terus membagikan metrik tambahan, seperti jumlah pengajuan banding konten dan pemulihan berikutnya," sebut Director YouTube Trust and Safety, Jennifer O'Connor.

Rasio Penayangan yang Melanggar (VVR) menurut O'Connor, membantu menentukan berapa persentase penayangan di YouTube yang berasal dari konten yang melanggar kebijakan. Data VVR, juga dianggap memberikan konteks penting tentang bagaimana perusahaan melindungi komunitas. Sedangkan Metrik lain seperti waktu penyelesaian untuk menghapus video yang melanggar, juga dinilai penting.

"Namun, video tersebut tidak sepenuhnya menangkap dampak sebenarnya dari konten yang melanggar pada penonton. Misalnya, bandingkan video melanggar yang mendapatkan 100 penayangan tetapi bertahan di platform kami selama lebih dari 24 jam dengan konten yang mencapai ribuan penayangan dalam beberapa jam pertama sebelum penghapusan," tandasnya.

Lebih jauh, YouTube yakin VVR adalah cara terbaik untuk memahami bagaimana konten berbahaya mempengaruhi penonton, dan untuk mengidentifikasi dimana YouTube perlu melakukan peningkatan. []

Berita terkait
Buron Mafia Italia Ditangkap Gara-gara Video Masak YouTube
Polisi Italia berhasil mengungkap keberadaan seorang buron setelah mengenali lengannya yang bertato dalam serangkaian video memasak
Video Klip Gangnam Style Tembus 4 Miliar Kali Tonton di YouTube
Lagu Gangnam Style milik penyanyi pria asal Korea Selatan Psy, sukses mencetak rekor di platform YouTube dengan tembus 4 miliar kali ditonton.
Bikin Baper, Dayana Kazakhstan Kangen ke YouTuber Fiki Naki
YouTuber Fiki Naki dan gadis cantik asal Kazakhstan Dayana Asembaya kembali bikin para netizen baper. Ini setelah Dayana mengaku kangen ke Fiki.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.