Laksamana Mengamuk dan Air Mata Pengantin, Kuliner Unik Khas Riau

Keunikan namanya berhasil membuat sejumlah pengunjung penasaran dan ingin mencoba.
Kuliner khas Provinsi Riau ikut disajikan di area stan expo Unsyiah Fair XIII, Komplek Pelajar Mahasiswa Darussalam, Banda Aceh, Senin (5/11). (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh, (Tagar 5/11/2018) - Kuliner unik dengan nama yang mengerikan bakal membuat penasaran. Sebut saja 'Air Mata Pengantin' dan 'Laksamana Mengamuk' kuliner khas Provinsi Riau yang ikut meramaikan area stan expo Unsyiah Fair XIII, di kompleks Pelajar Mahasiswa Darussalam, Banda Aceh, Senin.

Keunikan namanya berhasil membuat sejumlah pengunjung penasaran dan ingin mencoba. Seperti seorang pengunjung bernama Ninda yang penasaran dengan minuman 'Air Mata Pengantin'.

"Air mata pengantin, karena warna sama namanya unik. Minumannya enak, kayak ada manis-manis asamnya gitu dan jellynya juga manis, jadi terasa lebih segar setelah nikmatnya," kata Nindi.

Chairani selaku penjual kuliner khas Riau menceritakan sedikit komposisi dan sejarah dari dua minuman tersebut.

Minuman 'Air Mata Pengantin', berawal dari tradisi masyarakat Riau yang selalu menyediakan minuman ini saat acara pernikahan. Lambat laun disebut sebagai air mata pengantin.

"Air mata tersebut adalah air mata kebahagiaan dari pihak pengantin," jelas Rani.

Terkait rasa, Rani menyebutkan campuran sederhana yang dipakai adalah agar agar dengan variasi warna merah, kuning, dan hijau. Sehingga menarik untuk dilihat.

"Setelah itu ditambah selasih, sirup manis berwarna merah, serta sirup warna jingga (rasa jeruk)," tambah Rani.

Berbeda dengan minuman 'Air Mata Pengantin' yang identik dengan kebahagiaan, minuman 'Laksamana Mengamuk' memiliki cerita tersendiri bagi masyarakat Riau.

Berdasarkan cerita, minuman berbahan dasar buah kuini yang dicampur santan, gula, selasi, serta agar-agar berawal dari legenda Laksamana yang merasa sakit hati, karena istrinya direbut seorang raja. Melampiaskan amarahnya, ditebaslah seluruh pohon kuini yang ada di rumahnya. Hingga buah tersebut terpotong kecil-kecil.

"Kemudian salah seorang ibu berinisiatif untuk memanfaatkan buah kuini itu untuk dijadikan minuman. Minuman itulah yang kini dikenal 'Laksamana Mengamuk'," ungkapnya.

Harga minuman ini dijual terjangkau, untuk 'Air Mata Pengantin' Rp 10 ribu per porsi dan 'Laksamana Mengamuk' Rp 12 ribu per porsi. []

Berita terkait