Lahirnya Sri Kurnia Tambah Koleksi Lumba-Lumba Taman Satwa

Bayi lumba-lumba di Taman Satwa PT WSI diberi nama Sri Kurnia oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Bayi lumba-lumba Taman Satwa PT WSI bernama Sri Kurnia. (Foto:Tagar/KLHK)

Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai KSDA (BKSDA) Jawa Tengah telah memeriksa kelahiran Lumba-Lumba hasil breeding satwa dilindungi yang dilakukan oleh Taman Satwa PT WSI. Bayi lumba-lumba itu merupakan anak dari induk jantan Suarez dan betina Camelia yang lahir pada tanggal 29 Juni 2020 berjenis kelamin betina.

Direktur Jenderal KSDAE KLHK, Wiratno, menyampaikan bayi lumba-lumba itu, diberi nama Sri Kurnia oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

"Pada kesempatan yang baik ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan berkenan memberikan nama kepada bayi lumba – lumba betina koleksi Taman Satwa PT WSI tersebut dengan nama Sri Kurnia. Semoga Taman Satwa PT WSI semakin baik, maju dan sukses dalam pengelolaan satwa serta dapat terus berpartisipasi dalam upaya konservasi satwa di Indonesia," ucap Wiratno.

Tidak ketinggalan, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati KLHK, Indra Exploitasia juga menyampaikan ucapan selamat dan sukses untuk Lembaga Konservasi PT WSI yang telah berhasil melaksanakan fungsinya sebagai lembaga konservasi yg melakukan breeding terkontrol.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan berkenan memberikan nama kepada bayi lumba – lumba betina koleksi Taman Satwa PT WSI tersebut dengan nama Sri Kurnia.

Artinya, mereka mendukung pelestarian TSL dilindungi melalui program peningkatan populasi ex-situ dengan tetap memperhatikan kemurnian genetik. Sehingga diharapkan ex-situ link to in-situ, dapat diimplementasikan untuk mendukung populasi di alam (in-situ).

Selanjutnya, Kepala BKSDA Jawa Tengah, Darmanto, memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada lembaga konservasi Taman Satwa PT WSI yang telah mendukung upaya penyelamatan satwa dilindungi dengan berhasil pengembangbiakan satwa lumba-lumba.

Kajian sarana prasarana kolam, nutrisi, dan mikroklimat yang sesuai untuk mendukung proses breeding merupakan tantangan bagi PT WSI, mengingat tingkat keberhasilan breeding dan tingkat keberhasilan hidup bayi lumba-lumba di kolam buatan masih rendah.

Saat ini Taman Satwa PT WSI memiliki koleksi sebanyak 22 ekor lumba-lumba dengan jenis kelamin 12 ekor jantan dan 9 ekor betina yang telah berhasil berkembang biak. Selain lumba-lumba, PT WSI juga memiliki koleksi satwa seperti kakatua jambul kuning, beruang madu, linsang dan lainnya.[]

Berita terkait
KLHK: PT SSS Ganti Rugi Rp 160 Miliar atas Kebakaran Lahan
PN Jakarta Pusat menghukum PT SSS membayar ganti rugi sebesar Rp 160,5 miliar lantaran terbukti menyebabkan lahan konsesinya terbakar.
KLHK: Investigasi Greenpeace menggunakan video tahun 2013
KLHK menegaskan bahwa video kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di konsesi sawit Papua yang diekspos Greenpeace adalah video tahun 2013.
KLHK Resmikan Pengelolaan Suaka Margasatwa Muara Angke
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan meresmikan sarana prasarana pengelolaan Suaka Maragasatwa Muara Angke berupa Gapura dan jembatan titian.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.