Jakarta (Tagar 25/9/2017) Pemerintah memutuskan trase kereta ringan Jakarta (Light Rail Transit/LRT Jakarta) dan LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) yang bersilangan di Dukuh Atas akan dibangun bersisian.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) Bambang Prihartono seusai rapat koordinasi di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin (25/9), mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan kecukupan luas lahan di Dukuh Atas. "Sebelumnya kan belum diputuskan apakah keduanya masuk ke Dukuh Atas karena lahannya dikatakan sempit, sekarang diukur langsung ke lapangan, ternyata lahannya masih ada. Jadi sudah bisa masuk," ujarnya.
Hal tersebut, lanjut dia, telah diputuskan dalam rapat bahwa nantinya masing-masing akan membangun 'track'-nya. Sehingga PT Adhi Karya akan membangun 'track' sendiri, begitu pun dengan Jakpro. “Lahannya kan cukup, jadi masing-masing bisa dikasih, karena masing-masing punya target untuk mencapai (headway) 3 menit," jelasnya.
Diketahui, LRT Jakarta merupakan proyek Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang digarap PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Sementara itu, pemerintah pusat juga membangun LRT Jabodebek di mana PT Adhi Karya (Persero) Tbk ditunjuk menjadi kontraktornya.
LRT Jakarta meliputi tujuh koridor, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading, Tanah Abang-Pulomas, Joglo-Tanah Abang, Puri Kembangan-Tanah Abang, Pesing-Kelapa Gading, Pesing-Bandara Soekarno-Hatta, dan Cempaka Putih-Ancol.
Rute LRT Jabodebek meliputi Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, Cawang-Bekasi Timur, Dukuh Atas-Senayan, Cibubur- Bogor, dan Palmerah-Bogor.
Kedua LRT bersinggungan di Dukuh Atas, di mana rute LRT Jakarta melewati Manggarai dan Dukuh Atas untuk menuju Tanah Abang. (sas/ant)
