Blitar - Tiga orang terduga teroris ditangkap lagi di wilayah Blitar, menyusul penangkapan dua orang teroris di Sampang dan Lamongan. Hal ini dibenarkan Kapolres Blitar AKBP Anisullah M Ridho. Usai penangkapan, penggeledahan juga dilakukan guna mencari barang bukti.
"Memang benar bahwa Polres Blitar telah membantu backup penindakan yang dilakukan oleh Tim Densus Mabes Polri yang telah mengamankan terduga teroris di wilayah Blitar," kata Anisullah di Blitar, Sabtu, 24 Agustus 2019, melansir Antara.
Ia mengatakan, tim langsung membawa terduga teroris tersebut ke Polres Blitar untuk konsolidasi, lalu dibawa ke Polda Jatim untuk pemeriksaan lanjutan oleh Tim Densus 88. Anisullah juga mengaku saat ini pihaknya masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari Mabes Polri.
"Ada satu terduga yang beralamat di Kabupaten Blitar dan dua orang terduga beralamat di Kota Blitar," kata dia.
Diketahui, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengamankan tiga orang terduga teroris dari wilayah Blitar. Ketiga yang dimankan itu antara lain SU (53), warga Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Ia merupakan seorang penjaga apotik dan diamankan oleh tim pada Jumat (23/8) malam sekitar pukul 18.20 WIB di Kelurahan Beru, Kabupaten Blitar.
Satu terduga yang beralamat di Kabupaten Blitar dan dua orang terduga beralamat di Kota Blitar.
Terduga lainnya adalah KU (48), warga Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Ia bekerja di laundry dan ditangkap pada Jumat sekitar pukul 15.52 WIB di depan rumahnya.
Satu orang lagi terduga teroris yang ikut diamankan oleh petugas adalah JO (47), warga Jalan Riam Kiri, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Ia bekerja di sebuah BPR di Kota Blitar dan ditangkap pada Jumat sekitar pukul 20.30 WIB.
Tim sempat melakukan penggeledahan dan sejumlah barang ikut diamankan, misalnya buku panduan jihad, senjata tajam, celurit, telepon seluler, komputer dan sejumlah barang lainnya.
Sebelumnya, Tim Densus 88 juga berhasil menangkap dua orang terduga teroris yang diperkirakan terliban dalam peristiwa Bom Thamrin, yakni HS (Hanafi) alias Abu Zulfar dan BLH alias Abu Wafa.
Terduga teroris Hanafi ditangkap di Sampang, Madura. Sementara Abu Wafa ditangkap di Lamongan, Jatim. Keduanya anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Hanafi maupun Abu Wafa diduga terlibat secara tidak langsung dalam peristiwa Bom Thamrin," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra, seperti dilansir Antara, Sabtu 24 Agustus 2019. []