Jakarta - Seiring dengan berkembangnya dunia digital dan internet, lowongan kerja semakin mudah ditemukan. Apalagi selama pandemi Covid-19 mencari pekerjaan online menjadi kegiatan sering dilakukan bagi para pencari kerja.
Berbagai website tentang lowongan kerja pun juga bertebaran. Namun, seiring dengan hal tersebut berbagai lowongan kerja palsu pun juga mengalami peningkatan. Yuk simak beberapa ciri khas dari sebuah lowongan kerja palsu.
1. Perusahaan tak ditemukan di internet
Langkah awal yang sebaiknya kamu lakukan untuk mengetahui bahwa lowongan kerja tersebut asli atau tidak adalah melalui pengecekan di internet.
2. Persebaran hanya melalui WhatsApp
Ada banyak info lowongan kerja yang berkeliaran di berbagai media sosial seperti Facebook atau Instagram. Sebaiknya, kamu cek dahulu apakah lowongan kerja tersebut benar-benar membuka lowongan kerja. Kamu bisa mengeceknya dengan membandingkannya dari sumber-sumber lain yang lebih kredibel.
3. Penawaran gaji dan posisi yang tidak masuk akal
Setelah dinyatakan diterima melalui balasan email atau bahkan ditelepon secara langsung, kamu juga akan diberi penawaran gaji yang tinggi sehingga kamu akan mudah untuk mengiyakannya.
Padahal, deskripsi pekerjaan yang dijelaskan sangat mudah. Gaji besar memang tujuan dari setiap karyawan, tetapi gaji tersebut berasal dari pekerjaan yang juga sepadan.
4. Lokasi wawancara jauh dari lokasi
Lowongan kerja yang asli akan langsung mencantumkan kantor perusahaan, bahkan hingga ke lokasi penempatan.
5. Meminta transfer dana
Biasanya, pemberi pekerjaan akan meminta sejumlah uang sebagai biaya administrasi atau registrasi. Jika sudah begini, maka kamu harus cepat-cepat menghentikan usaha untuk melamar pekerjaan di perusahaan tersebut.
Namun, kalau memang di awal pembukaan lowongan kerja sudah dicantumkan berbagai biaya pendaftaran maka kamu perlu mencocokkannya dengan biaya tersebut. []