Kutuk Kejadian di Sigi, Bara JP: Negara Harus Hadir Memberi Rasa Aman

Bara JP turut berduka dan prihatin dengan kejadian pembunuhan empat orang warga, pembakaran rumah, dan tempat ibadah di Sigi, Sulawesi Tengah.
Bekas rumah dibakar oleh orang tak dikenal di Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat, 27 November 2020. Dalam kejadian ini 4 orang sekeluarga juga tewas dibantai OTK. (Foto: Istimewa/Facebook)

Jakarta - Pengurus DPP Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP), David Pajung, mengatakan turut berduka dan prihatin dengan kejadian pembunuhan empat orang warga, pembakaran rumah, dan tempat ibadah di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat, 27 November 2020. David mengatakan negara harus hadir memberikan rasa aman kepada rakyatnya.

Ia mengutuk kejadian tersebut dan meminta polisi segera menuntaskan masalah ini dan menangkap para pelakunya. "Kita dikejutkan dengan kejadian ini dan membuktikan bahwa teroris masih berkeliaran terutama di daerah Poso dan Sigi, Sulawesi Tengah. Kami dari Bara JP meminta agar pihak keamanan segera menumpas habis gerakan-gerakan teroris ini agar tidak menimbulkan persoalan baru ke depan," katanya.

Menurutnya, negara harus memberikan rasa aman kepada rakyatnya di manapun berada, walaupun di daerah pelosok. Ia mengatakan rasa aman itu bisa didapat jika sisa-sisa teroris di Sulteng ditumpas habis. 

David PajungDavid Pajung (Foto: Dok. Pribadi)

"Pihak keamanan harus lebih serius, menambah kekuatan untuk menumpas habis sisa gerakan teroris yang masih berkeliaran di hutan. Kejadian Jumat kemarin itu membuktikan bahwa teroris itu masih eksis," ujar David. 

Seperti diketahui, satu keluarga di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulteng, dibunuh orang tak dikenal (OTK) yang diduga sisa-sisa gerakan teroris yang bersembunyi di hutan. Empat anggota keluarga itu ditemukan tewas mengenaskan di sekitar rumahnya. Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 27 November 2020, sekitar pukul 10.00 WITA.

Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan belum bisa memberikan keterangan secara rinci. Menurutnya, polisi masih melakukan pengecekan dan TKP di rumah korban. 

Sementara itu, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom meminta kasus pembunuhan tersebut diusut tuntas oleh aparat Kepolisian RI.

“Saya sangat prihatin dengan peristiwa kekerasan yang terjadi di Dusun Lewonu, Desa Lembantongoa, Sulteng, di mana rumah ibadah Bala Keselamatan dan 6 rumah dibakar, 4 warga dibunuh secara sadis. Saya mengungkapkan belarasa kepada keluarga yang ditinggal dan umat Bala Keselamatan," kata Gomar.

Ia menambahkan peristiwa ini mengingatkan pada kejadian berulang yang secara sporadis terjadi di daerah Sulawei Tengah. "Terkait dengan ini saya sangat memohon agar aparat keamanan menuntaskan sisa-sisa kombatan teroris, agar masyarakat bebas dari ancaman teror, khususnya di sekitaran Poso dan Sigi. Kehadiran negara diperlukan di seluruh pelosok negeri untuk memulihkan rasa aman dalam diri masyarakat," ucap Gomar.

Satu keluarga yang tewas itu adalah pasangan suami istri, anak, dan menantu. Gedung Gereja Pos Pelayanan Lewonu Lembantongoa dibakar habis dan 6 rumah jemaat dibakar. []


Berita terkait
Door to Door, Bara JP Ajak Warga Medan Coblos Bobby Nasution
Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP) Medan, dari pintu ke pintu (door to door) mensosialisasikan visi misi Bobby Nasution-Aulia Rachman.
Bara JP: Ombas - Dedy Sangat Pantas Pimpin Toraja Utara
Bendum Bara JP, Yudas Pasomba menilai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara (Torut) 2020, Ombas-Dedi berpeluang memenangi Pilkada.
Penjelasan Polisi Soal Pembunuhan Empat Warga Sigi oleh OTK
Empat warga Desa Lemban Tonga jadi korban pembunuhan OTK. Sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian, mengungsi ke hutan karena takut.
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.