Kustini-Danang Memilih Slogan di Pilkada Sleman

Paslon di Pilkada Sleman, Kustini dan Danang Maharsa sedang memilih slogan untuk kampanye. Paling kuat usulannya adalah KUDA Maharsa.
Ilustrasi Pilkada 2020 Serentak pada September. (Foto: Tagar/Istimewa)

Sleman - Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati pada Pilkada Sleman 2020, Kustini dan Danang Maharsa hingga saat ini belum memutuskan nama slogan kampanye. Namun dari diskusi di internal, pembahasan Slogan mulai mengerucut nama KUDA Maharsa (Kustini - Danang Maharsa).

Saat dikonfirmasi, Danang Maharsa menyebut sejauh ini belum dipastikan slogan yang dipakai. Sejumlah usulan muncul dari kader-kader, namun masih dalam tahap pertimbangan.

"Sudah banyak usulan yang masuk, hanya saja kami belum memastikan yang bakal dipakai. Tapi yang paling berpeluang usulan nama KUDA Maharsa," ungkanya saat dihubungi via sambungan telepon, Rabu 19 Agustus 2020.

Nama KUDA sendiri dianggap lebih gagah dibanding beberapa usulan lainnya. Selain itu, KUDA juga bisa dilebarkan untuk beberapa arti dalam kampanye.

"Kepanjangannya jelas Kustini - Danang. Tapi bisa juga Kudu Dadi (harus jadi). Kemarin juga ada usulan Kunang (Kustini - Danang), tapi hewannya (kunang) itu kan kurang gagah," jelasnya.

Kami buat tagline itu tidak usah panjang-panjang, nanti malah susah diingat masyarakat.

Dilanjutkan Danang, kebutuhan slogan dan yel-yel memang dibutuhkan untuk memberitahukan nama pasangan calon dan membakar semangat kader dalam masa kampanye.

"Tagline dan yel-yel itu kan untuk penyemangat pendukung agar kami dan kader tetap solid. Kami buat tagline itu tidak usah panjang-panjang, nanti malah susah diingat masyarakat," tandasnya.

Ubah Nama

Senada dengan Danang, Ketua DPC PDI Perjuangan Sleman, Koeswanto dan internal partai berlambang banteng tersebut belum menentukan slogan. Sejauh ini nama tersebut masih dalam pembahasan dan kajian tim analisa.

"Ini masih dalam kajian tim analisa. Sampai saat ini kami juga belum menerima slogan Kustini - Danang dari tim komandan tempur kabupaten," tambahnya.

Pemilihan slogan juga menjadi kajian serius tim PDI seperti saat majunya Kustini menjadi calon bupati. Disebutkan Koeswanto, nama Kustini diganti agar tidak membuat bingung kader dan pemilih karena identik dengan wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun yang diisukan bakal kembali maju.

"Kan dulu nama Kustini itu Sri Kustini. Karena dulu Sri Muslimatun katanya mau maju, jadi kami suruh ubah namanya lewat pengadilan. Jadi sekarang namanya Kustini Sri Purnomo," tutupnya.

Untuk diketahui, pendaftaran Pilkada Sleman tahun 2020 dibuka mulai tanggal 4 September mendatang. Sejauh ini baru satu pasangan Kustini - Danang yang diusung PDIP dan PAN dan dipastikan akan mendaftar. []

Berita terkait
Manuver Parpol Minim Jelang Pilkada Sleman
Pilkada Sleman sudah dekat. Namun partai politik masih adem ayem, masih saling lirak-lirik mencari koalisi dan mengusung pasangan calon. Kenapa?
Beredar Rekomendasi DPP Gerindra di Pilkada Sleman
Beredar surat rekomendasi DPP Gerindra yang ditandatangani Ketua Umum Prabowo Subianto dan Sekjend Ahmad Muzani untuk Pilkada Sleman.
Pernyataan Sikap 17 DPC PAN di Pilkada Sleman
PAN dua kali menang di Pilkada Sleman. Kini partai ingin perubahan, yakni dengan menolak dinasti politik.
0
Gempa di Afghanistan Akibatkan 1.000 Orang Lebih Tewas
Gempa kuat di kawasan pegunungan di bagian tenggara Afghanistan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mencederai ratusan lainnya