Kurang Kelola, Perkantoran Jadi Klaster Baru Covid-19

Netty Prasetiyani Aher berpandangan, yang menjadi persoalan saat ini adalah munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 di perkantoran.
Anggota Komisi IX DPR,Netty Prasetiyani Aher. (Foto: Instagram/@netty_heryawan)

Jakarta - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah serius dalam penanganan pandemi Covid-19. Menurutnya, yang menjadi persoalan saat ini adalah munculnya klaster baru penyebaran corona di perkantoran.

Dia mengatakan, sejak awal pandemi Covid-19 di Indonesia, pemerintah belum memperlihatkan kinerja yang baik untuk memutus mata rantai penyebaran corona.

Karyawan yang berhubungan dengan pasien positif harus benar-benar di-tracing dan dipastikan aktivitasnya agar tidak terjadi transmisi ke orang lain

"Pandemi ini kurang dikelola dengan baik sejak awal. Dimulai dari keterlambatan memitigasi, penerapan PSBB yang tidak efektif, dan manajemen komunikasi yang buruk membuat penurunan kurva pandemi menjadi sulit," katanya melalui siaran pers yang diterima Tagar, Kamis, 30 Juli 2020.

Anggota Komisi IX DPR ini berpandangan, kembalinya beraktivitas sejumlah perkantoran, perusahaan, dan sekolah pasca wacana new normal, seharusnya penerapan protokol kesehatan harus dilakukan dengan ketat.

"Sarana dan prasarana yang mendukung pemberlakuan kebiasaan baru, seperti masker, hand sanitizer serta media komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) harus tersedia dan mudah didapatkan oleh masyarakat. Selain itu, Pemerintah dan perusahaan hendaknya membantu atau memberikan subsidi pembiayaan bahkan menggratiskan rapid test bagi para pekerja yang tidak mampu," ujarnya.

Menurutnya, dalam hal ini pemerintah harus memberikan perhatian yang serius. Lantas, Netty berharap agar aktivitas yang dilakukan karyawan tidak menimbulkan penyebaran Covid-19 yang lebih jauh.

"Karyawan yang berhubungan dengan pasien positif harus benar-benar di-tracing dan dipastikan aktivitasnya agar tidak terjadi transmisi ke orang lain," kata dia.

Selanjutnya, Ketua Tim Covid-19 Fraksi PKS DPR ini meminta pemerintah mengantisipasi new wave atau gelombang baru pandemi Covid-19 dengan melakukan tiga hal.

"Pertama, pasien PDP, ODP dan pasien positif Covid-19 yang sembuh harus didata melalui telusur kontak. Kedua, para PDP, ODP dan pasien yang sembuh harus terus dipantau dan meminta agar puskesmas dan dinas kesehatan melakukan koordinasi, serta melibatkan perangkat RW dan RT di lingkungan tempat tinggal. Ketiga, setiap pihak harus saling mengingatkan untuk menjaga pola hidup sehat dan bersih baik dengan cara memakai masker, mencuci tangan, dan tidak berkerumun," ucap Netty.[]

Berita terkait
Poster Rizieq Shihab Dibakar, FPI: Mereka Neo-PKI
Front Pembela Islam (FPI) menyebut pembakar poster Rizieq Shihab adalah neo-PKI. Mereka akan menempuh jalur hukum guna mengungkap pelaku.
FPI Aceh Kutuk Pembakar Foto Habib Rizieq Shihab
Front Pembela Islam (FPI) Aceh mengutuk tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang membakar foto Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Kantor PDIP Dilempar Bom Molotov, Hasto: Pengecut
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut pelemparan bom molotov merupakan tindakan pengecut.
0
Vonis Bebas WN Malaysia Majikan Adelina Lisao Lukai Keadilan
Kemenlu katakan putusan Mahkamah Persekutuan Malaysia bebaskan terdakwa Ambika, majikan Adelina Lisao, mengecewakan dan lukai rasa keadilan