Kubah Lava Gunung Merapi Terus Tumbuh, Berbahaya?

Volume kubah lava mencapai 439.000 meter kubik. Rata-rata per hari pertumbuhannya 3.400 meter kubik.
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. (Foto : Antara/Wahyu Putro A)

Sleman, (Tagar 14/1/2019) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat  morfologi kubah lava Gunung Merapi terus tumbuh. Sampai Sabtu (12/1) lalu, volume kubah lava mencapai 439.000 meter kubik. Rata-rata per hari pertumbuhannya 3.400 meter kubik.

Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan, selama ada pertumbuhan kubah lava di gunung teraktif di Indonesia ini, maka akan selalu terjadi guguran. Selama Sabtu (12/1) tercatat sembilan kali guguran, arah dominan ke tenggaran sebanyak tujuh kali dan timur laut dua kali.

"Jarak luncur antara 5.000 meter sampai 1.700 meter. Jarak luncur terpanjang (1.700 meter) terjadi pada 12 Januari 2019 pada pukul 01.45 WIB dengan durasi 122 detik, meluncur ke arah hulu Sungai Gendol," kata Hanik dalam keterangan tertulis, Minggu (13/1).

Sekitar dua jam berselang, guguran lava pijar kembali terjadi, tepatnya pukul 02.31 WIB dengan jarak luncur 900 meter berdurasi 53 detik. Guguran juga mengarah ke hulu Sungai Gendol.

BPPTKG Yogyakarta juga mencatat pada Minggu (13/1) sejak pukul 00.00 WIB muncul asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis setinggi 50 meter dari puncak kawah. Sampai Sabtu (12/1) tercatat 50 kali guguran, satu kali vulkanik dangkal, sekali low frequency, tiga kali kegempaan tektonik serta tiga kali hembusan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana mendapat laporan, akibat guguran yang terjadi pada Sabtu (12/1) pukul 21.13 WIB dan 21.16 WIB mengakibatkan hujan abu tipis di sekitar Merapi.

"Hujan abu terjadi di sekitar Stabelan,  Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Hujan abu tipis juga dirasakan di Kampung Babadan, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang," kata Biwara.

Menurut dia, kebutuhan yang diperlukan saat hujan abu adalah masker atau penutup wajah. Stok saat ini sangat mencukupi. "Di BPBD DIY stok 30.000 masker. Jumlah yang sangat mencukupi," tegasnya.

Sementara itu, mengacu data aktivitas vulkanik Gunung Merapi, sampai saat ini masih berstatus waspada atau level II. BPPTKG Yogyakarta mengeluarkan rekomendasi antara lain masyarakat khususnya yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III diminta tetap tenang, tetap beraktivitas seperti biasa dengan tetap mengikuti informasi aktivitas Merapi dari pihak yang berwenang.

Rekomendasi lain, dalam radius 3 Kilometer (Km) dari puncak Gunung Merapi dikosongkan dari aktivitas penduduk. Kegiatan pendakian tidak diperbolehkan, kecuali untuk keperluan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.