Jakarta - Penghitungan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020 menuju garis akhir. Sejauh ini sudah ada 435 suara electoral yang terkumpul dari total 538 suara. Calon Presiden Joe Biden unggul sementara dengan 223 suara dan Donald Trump 212 suara.
Meski demikian, dalam penghitungan suara terutama di negara-negara bagian battleground states atau disebut juga sebagai swing states, yakni negara bagian di AS yang memiliki dukungan pemilih sama kuat untuk kedua partai, yakni Partai Republik dan Partai Demokrat,, untuk sementara Trump unggul.
Laporan dari Associated Press (AP), Joe Biden diproyeksikan menang di tiga swing states, yakni Arizona, New Hampshire dan Virginia.
Data AP menunjukkan Biden meraup 53,6 persen suara di New Hampshire, mengalahkan Presiden Donald Trump dengan 44,8 persen suara. Untuk negara bagian Virginia, Biden meraup 52,4 persen suara dan Trump meraup 45,9 persen suara.
Ilustrasi: Capres AS dari kedua kubu partai yang bersaing Donald Trump (kiri, Republik) dan Joe Biden (kanan, Demokrat) diperkirakan tidak akan mengaku kalah pada malam pemilihan atau segera setelahnya, jika hasil Pilpres yang berlangsung 3 November 2020 bersaing ketat. (Foto: VOA).
Sementara Trump, menurut AP, diproyeksikan menang di Ohio, North Carolina, Pennsylvania, Wisconsin. Iowa, Michigan, dan Texas.
Di North Carolina, menurut AP, Trump unggul dengan 50,1 persen atas Biden dengan 48,7 persen, dengan total 95 persen suara telah dihitung. Di Pennsylvania, Trump unggul dengan 56,6 persen dan Biden meraup 42.1 persen suara, dengan total 54 persen suara yang masuk.
Di Wisconsin, Trump unggul dengan 51,3 persen atas Biden dengan 46,9 persen suara, dengan total 65 persen suara yang sudah masuk. Kemudian di Texas, Trump unggul dengan 52,2 persen suara dan Biden meraup 46,3 persen suara, dengan total 89 persen suara telah masuk.
Jika penghitungan suara di beberapa negara bagian swing states tersebut sebagian besar dimenangkan Trump, maka Trump berpeluang besar terpilih kembali jadi Presiden Amerika Serikat periode kedua. []
