Kualifikasi Densus 88 Diakui Arab Saudi

Pilihan Arab Saudi untuk menjadikan Polri sebagai mitra mencerminkan kepercayaan dan pengakuan akan kompetensi dan kualifikasi Polri seperti Densus 88.
Densus 88 (Foto: Ant)

Jakarta, (Tagar/6/3) - Kerajaan Arab Saudi yang merupakan pemerintahan monarki absolut memang luput dari badai jatuhnya pemerintahan negara-negara Arab seperti Libya, Mesir, dan kini sedang dialami oleh Suriah.

Namun gerakan menjatuhkan pemerintahan yang dikenal sebagai Arab Spring itu tak urung membawa efek menakutkan bagi pemerintahan Raja Salman. Sebelas nota kesepahaman yang ditandatangani oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi dengan Indonesia mencakup kerja sama antara Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan Kepolisian Kerajaan Arab Saudi dimaksudkan untuk memerangi aksi terorisme yang cenderung bisa meruntuhkan satu pemerintahan.

Menurut Bambang Soesatyo, Ketua Komisi III DPR-RI, "Pilihan Arab Saudi untuk menjadikan Polri sebagai mitra mencerminkan kepercayaan dan pengakuan akan kompetensi dan kualifikasi Polri memerangi terorisme sekaligus upaya penguatan unit-unit anti-teror seperti Densus 88." Hal ini dikatakannya di Jakarta, Senin (6/3).

Bambang menegaskan kerja sama itu diyakini sebagai pilihan dan kehendak Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, sehingga kesepakatannya langsung ditandatangani oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Kepolisian Kerajaan Arab Saudi Usman al Mughrij di Istana Bogor, Rabu (1/3).

Sebelum kesepakatan itu ditandatangani, Raja Salman juga telah mengutus Usman al Mughrij, menemui Jenderal Tito di Jakarta pada Selasa 28 Februari 2017. Keduanya membahas strategi menangkal potensi ancaman terorisme. Dari pertemuan itu, Indonesia dan Arab Saudi sepakat memerangi kejahatan lintas negara. Ada belasan poin kesepakatan. Tetapi prioritasnya adalah merespons terorisme masa kini.

Seperti dikemukakan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama Mohammad Abdullah Alshuaibi, yang terpenting adalah kesepakatan memerangi ISIS. Karena itu, Polri dan Kepolisian Kerajaan Arab Saudi merumuskan strategi memerangi terorisme dan pendanaannya. Bambang menjelaskan, kpesepakatan itu sangat penting dan strategis bagi kedua negara. Sebab, tambahnya Indonesia terus dibayangi ancaman terorisme.

(rif/ant)

Berita terkait
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.