KTT AIS: Negara Pulau & Kepulauan Bersatu di Tengah Pandemi

Kemenko Marves dan UNDP, menggelar Pertemuan ke-3 Tingkat Menteri di Jakarta untuk menyelesaikan permasalahan akibat Pandemi Covid-19.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto:Tagar/Kemenko Marves)

Jakarta – Kemenko Marves dan United Nations Development Program (UNDP) kembali menggelar Pertemuan ke-3 Tingkat Menteri (The 3rd Ministerial Meeting) yang bertema "Fostering Solidarity Between Archipelagic and Island States: Towards a Sustainable Ocean Future" di Jakarta pada, Rabu 25 November 2020. Tujuan diselenggarakan acara tersebut, untuk menyatukan berbagai negara pulau dan Kepulauan melalui Forum AIS (Archipelagic and Island States).

Dalam pertemuan itu, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, seluruh negara pulau dan kepulauan harus menjunjung tinggi solidaritas untuk menyelesaikan permasalahan yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19.

"Pandemi Covid 19 yang dirasakan oleh seluruh dunia ini telah mengubah berbagai tatanan masyarakat, seluruh negara pulau dan kepulauan harus menjunjung tinggi solidaritas untuk menyelesaikan permasalahan ini bersama," kata Menko Luhut selaku pimpinan pertemuan.

Pertemuan yang diadakan secara virtual ini, dihadiri oleh 5 Menteri dari negara partisipan, 24 perwakilan negara partisipan dan 6 organisasi internasional. Selain menjaga momentum kolaborasi bersama antar negara, penyelenggaraan pertemuan ini juga bertujuan untuk mempersiapkan Konferensi Pertama Tingkat Kepala Negara.

Berfokus pada sisi positif dari krisis yang melanda, pertemuan para menteri kali ini berusaha menggali berbagai potensi dari sektor kemaritiman. Diharapkan berbagai inovasi akan lahir dan dapat dikembangkan untuk memaksimalkan strategi ekonomi biru demi pulihnya ekonomi masyarakat dunia.

"Pandemi tidak dapat mematahkan semangat kita untuk terus berkolaborasi dan memecahkan berbagai tantangan yang ada, para masyarakat negara pulau dan kepulauan merupakan rakyat yang tangguh. Mengalir di darah kita semangat inovasi, adaptasi, daya guna, dan berorientasi kepada hasil," tambah Menko Luhut.

"Sekretariat Forum AIS telah menciptakan kerangka kunci yang berfokus kepada hasil. Pengembangan mekanisme finansial, kebijakan operasional ekonomi biru, dan menciptakan hub inovatif untuk mengakomodasi pengusaha muda menjadi serangkaian usaha bersama negara pulau dan kepulauan," tegas Menko Luhut.

Sekretariat Forum AIS juga telah menyokong kapasitas dan kemampuan pemuda masyarakat pulau dan kepulauan melalui riset bersama dan program beasiswa, demi menciptakan perubahan nyata.

Dalam sambutannya di acara tersebut, Menko Luhut juga menekankan bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun krusial bagi seluruh negara partisipan untuk menguatkan kolaborasi dan menyambut Konferensi Tingkat Kepala Negara yang pertama.

Pandemi Covid 19 yang dirasakan oleh seluruh dunia ini telah mengubah berbagai tatanan masyarakat, seluruh negara pulau dan kepulauan harus menjunjung tinggi solidaritas untuk menyelesaikan permasalahan ini bersama.

Turut hadir di acara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio selaku kepala sidang, serta perwakilan UNDP tetap di Indonesia Norimasa Shimomura sebagai wakil ketua sidang. Melihat telah rampungnya dokumen luaran Pertemuan ketiga Tingkat Menteri Forum AIS, dasar dari keberlangsungan pertemuan ini sendiri semakin menjadi kokoh untuk dijalankan.

Empat kunci utama dibahas dalam pertemuan ini, pertama mengenai korelasi antara perkembangan ekonomi dengan pelindungan lingkungan global, demi menjaga dunia kemaritiman dan ekosistem kelautan. Kedua, mengenai strategi kerja sama ekonomi biru yang mampu mengidentifikasi, membuka, dan mengembangkan berbagai potensi kemaritiman.

Ketiga, konektivitas digital ekonomi biru, dimana kapasitas digital harus dibangun, meningkatkan akses, dan pengembangan infrastruktur bersama-sama. Serta yang keempat mengenai investasi laut yang berkelanjutan untuk mengembangkan mekanisme dan berbagai instrumen untuk menjaga keberlanjutan ekonomi dunia.

"Keempat tema kunci ini saling berkorelasi satu dengan yang lainnya, demi menjaga dan meraih keberlanjutan sektor kemaritiman dunia dan bersama-sama kita menghadapi krisis pandemi yang melanda," sebut Kemenparekraf Wishnutama Kusubandio.[]

Berita terkait
Menko Luhut Ingin Indonesia Rajai Eskpor Bahan Pangan Dunia
Selain ketahanan pangan nasional, Menko Luhut ingin Indonesia mampu merajai ekspor bahan pangan dunia pasca pandemi Covid-19.
Menko Luhut: Krisis Pangan Global Sudah Mengintai
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan, krisis pangan global sudah mengintai.
Menko Luhut: Pandemi Bikin Setiap Negara Amankan Pangan
Menko Luhut mengatakan, Pandemi Covid-19 membuat setiap negara memprioritaskan kebutuhan pangan dalam negerinya sebelum memutuskan ekspor.
0
Rusia Disebut Nyaris Gagal Bayar Obligasi
Rusia berjuang untuk mempertahankan pembayaran obligasi yang beredar sebesar 40 miliar dolar AS sejak invasinya ke Ukraina