Kronologi Tujuh Siswa SMPN 1 Turi Sleman Meninggal

Kronologi korban hanyut SMPN 1 Turi saat susur sungai belum hujan namun arus mulai deras. Lalu arus deras datang saat siswa sudah di sungai.
Relawan saat mengevakuasi korban siswa SMPN 1 Turi yang hanyut saat susur sungai Sempor ke rumah sakit, Jumat 21 Februari 2020 malam. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Sleman - Jumlah korban siswa SMPN 1 Turi Sleman yang meninggal sampai Sabtu 22 Februari 2020 tercatat tujuh siswa. Mereka merupakan bagian dari 249 siswa yang mengikuti kegiatan susur sungai Sempor di Dukuh Sempor, Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Jumat sore.

Kegiatan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB siswa berkumpul di sekolah. Kemudian siswa mulai menjalani kegiatan outbound atau di luar sekolah berupa susur sungai. Saat itu kondisi belum hujan.

Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengeluarkan peringatan dini pada Pukul 13.15 WIB berpotensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat dan petir dan angin kencang pada pukul 13.45 WIB di wilayah Sleman (Sleman, Tempel, Turi, Pakem, Cangkringan).

Saat siswa menyusuri sungai kondisi belum hujan dan air sungai belum begitu deras. Sekitar pukul 14.30 siswa mulai menyusuri sungai. Tiba-tiba sungai di lereng Merapi melupa karena bagian atas hujan lebat mengguyur.

Kepala Dusun Sempor, Tartono, 44 tahun, mengatakan sekitar pukul 14.30 WIB mendapat kabar dari warga ada sejumlah siswa yang hanyut di sungai. Saat itu arus belum begitu deras, namun lama-lama arus air bertambah deras. Warga langsung ke lokasi memberi pertolongan, petugas mulai berdatangan.

Salah satu siswa, Adrian mengatakan saat itu bersama dua siswa lainnya datang ke lokasi sungai lebih awal dibanding teman yang lain. Acara dimulai dari Sungai Sempor dengan finis di SMPN 1 Turi.

Saat menyusuri sungai, air sudah mulai deras. Pada akhirnya mereka masuk ke sungai meski aliran air saat itu dirasanya sudah cukup deras. "Karena ingin cepat sampai di sekolah jadi harus menyalip-nyalip ninggal teman-teman dibelakang," katanya.

Sri Sultan HB X menemui keluarga korban di SMPN 1 Turi SlemanGubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) saat menemui keluarga korban di SMPN 1 Turi pada Jumat, 21 Februari 2020 malam. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).

Adrian mengaku sempat hanyut akibat air sungai sudah deras. Saat itu lokasi sudah gerimis. "Saya juga sempat hanyut tapi bisa menepi," ceritanya.

Dia pantang menyerah untuk melintasi sungai tersebut. Kemudian melanjutkan rute perjalanan hingga bisa kembali ke sekolah. Namun sesampainya di sekolah, kondisinya masih sepi. Teman-teman yang ikut kegiatan outbound belum kembali ke finish.

Saya juga sempat hanyut tapi bisa menepi.

Akhirnya Adrian memutuskan untuk kembali ke rumah untuk beristirahat. "Saat sampai rumah saya buka ponsel saya, kok ada info temen-temen hanyut di sungai," katanya.

Nama-nama Korban Hanyut 

Kepala Basarnas DIY, Wahyu Effendy mengungkapkan, dari informasi yang diterimanya, pada saat kejadian, cuaca di lokasi itu berawan dan ada tanda-tanda hujan. Pada 15.00 WIB di mana kegiatan berlangsung, tiba-tiba datang arus deras. Para siswa diduga terbawa arus. "Pada saat kejadian tidak ada hujan. Tapi setelah kejadian baru ada hujan," katanya. 

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menginformasikan sampai Sabtu 22 Februari 2020 pukul 04.20 WIB tercatat tujuh korban meninggal ditemukan. Sedangkan tiga tiga siswa belum terkonfirmasi akibat arus deras sungai Sempor.

Total jumlah siswa SMPN 1 Turi Sleman adalah 248 siswa dengan rincian Kelas 7: 124 siswa, dan Kelas 8: 125 siswa. Update data terkini korban adalah terkonfirmasi selamat 216 siswa, terkonfirmasi luka luka 23, meninggal dunia 7 siswa, dan belum ditemukan 3 siswa. []

Siswa yang Belum ditemukan adalah: 

1. Yasinta Bunga, 13 tahun, alamat Dadapan RT 5 RW 27, Donokerto, Kecamatan Turi.

2. Zahra Imelda, 12 tahun, alamat  Kenteng, Wonokerto, Kecamatan Turi.

3. Nadine Fadilah, 12 tahun, alamat Kenaruhan RT 5 RW 18 Donokerto, Kecamatan Turi. 

Siswa meninggal dunia adalah:

1. Sovie Aulia, 15 tahun, alamat Sumberejo RT 22 RW 6, Kaliurang, Srumbung, Magelang

2. Arisma Rahmawati, 13 tahun, alamat Ngentak RT 2 RW 23, alamat Tepan, Bangunkerto, Kecamatan Turi. 

3. Nur Azizah, 15 tahun, alamat Kembangarum RT 2 RW 30 Donokerto, Kecamatan Turi. 

4. Lathifa Zulfaa, 15 tahun, alamat Kembangarum RT 4 RW 33 Donokerto, Kecamatan Turi. 

5. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah, 14 tahun, alamat Karanggawang RT 5 RW 25 Girikerto, Kecamatan Turi. 

6. Evieta Putri Larasati, 13 tahun, alamat Soprayan RT 4 RW 19 Girikerto, Kecamatan  Turi.

7. Faneza Dida, 13 tahun, alamat Glagahombo RT 3 RW 19 Girikerto, Kecamatan Turi.

Korban Luka : 

Sebanyak 23 siswa. 21 siswa Rawat Jalan/ Pulang dan 2 siswa menjalani Rawat Inap di Puskesmas Turi : an. Teta Versya dan Hapsari Teta. Info lebih lanjut hubungi BPBD DIY telpon 085103630700 atau WA 085103630700. []

Baca Juga:

Baca Opini:


Berita terkait
Pengakuan Siswa SMPN 1 Turi Sleman yang Selamat
Salah satu siswa yang selamat saat outbound SMPN 1 Turi menyebut saat kegiatan arus sungai sudah mulai deras. Dia sempat hanyut tapi bisa menepi.
Pesan Sultan HB X Usai Outbound SMPN 1 Turi Sleman
Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta menghindari aktivitas di sungai selama musim hujan. BPBD DIY diminta membuat surat edaran tentang hal ini.
Siswa SMPN1 Turi Susur Sungai dengan Pakaian Sekolah
Bencana yang menimpa siswa-siswi SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta, pada outbound Pramuka terjadi karena susur sungai yang tidak standar
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.