Jakarta - Seorang pilot Taiwan tewas setelah jet tempurnya jatuh ke lautan di lepas pantai timur pulau itu saat latihan rutin. Ini merupakan kecelakaan udara fatal kedua dalam tiga bulan.
Angkatan Udara Taiwan menyatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis 29 Oktober 2020, Pilot Chu Kuang-meng loncat keluar dari jet tempur F-5E setelah melaporkan kerusakan mesin tak lama setelah lepas landas.
Lalu menurut laporan China Times, pesawat kursi tunggal tersebut menukik akibat kegagalan mesin dua menit setelah lepas landas. Meskipun terlempar melalui kursi lontar, parasut yang digunakan pilot bermarga Chu itu terhempas angin kencang hingga ia jatuh ke tengah laut dan tenggelam.
Pria berusia 29 tahun itu berhasil diangkat dari laut dalam keadaan tidak sadarkan diri, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Kecelakaan itu terjadi di saat Angkatan Udara Taiwan dipaksa untuk menghadapi tingkat penyusupan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke zona pertahanannya oleh jet-jet tempur China.
F-5E sendiri adalah pesawat tempur generasi tua dengan desain yang dibuat sejak 1960-an. Kepala Staf Angkatan Udara Huang Chih-wei mengatakan kepada wartawan bahwa semua pesawat tempur F-5 kini dilarang terbang untuk pemeriksaan keamanan usai kecelakaan.
Chih-wei juga menyatakan bahwa jet tempur F-5E memiliki dua mesin. Kalau pun salah satu mesin mati, maka mesin yang lain bisa beroperasi secara normal. Sangat kecil kemungkinan kedua mesin tersebut mengalami kerusakan mesin secara bersamaan.
Pihak AIDC, pabrikan jet tempur tersebut, telah mengirimkan satu tim untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa kecelakaan militer ini.
Sebelumnya pada bulan Juli, dua awak tewas dalam kecelakaan helikopter ketika militer Taiwan mengadakan latihan, termasuk latihan yang mensimulasikan serangan pantai dari China. []
Baca juga: