Kronologi Kasus Satu Keluarga Tewas di Tangerang

Warga Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, dihebohkan dengan berita kasus satu keluarga tewas. Begini kronologinya.
Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Syaifulah (baju hitam) saat menunjukan barang bukti di Polsek Pasar Kemis, Sabtu 8 Februari 2020. (Foto: Tagar/Ist)

Tangerang - Warga Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, dihebohkan dengan penemuan jenazah satu keluarga di dalam rumah. Sang ayah ditemukan tergantung, sedangkan kedua anaknya terikat di bagian leher dan satu tenggelam di bak kamar mandi.

Kita temukan fakta, dua meninggal, satu sudah pasti bunuh diri karena hasil autopsi begitu.

Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan sang ayah (R), diduga gantung diri setelah membunuh kedua anaknya, Korban, 13 tahun, ditemukan dengan kondisi tali terikat di lehernya dan anak usia, 3 tahun, jasadnya tenggelam di kamar mandi.

Saksi mata di lokasi mengatakan sempat mendengar suara ledakan. Saat didatangi, rumah dalam keadaan terkunci. Ledakan tersebut diduga berasal dari pembakaran sampah dari dalam rumah. Saksi mata kemudian mengambil inisiatif untuk mendobrak pintu rumah.

"Anak-anak diduga dibunuh oleh R sebelum dia melakukan bunuh diri," ujar Ade di Tangerang, Banten, Jumat, 12 Juni 2020.

Polisi, kata Ade, mengumpulkan fakta-fakta di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan petunjuk lainnya berkaitan dengan penyelidikan kasus tersebut. Kemudian para saksi didengar keterangannya.

"Kita temukan fakta, dua meninggal, satu sudah pasti bunuh diri karena hasil autopsi begitu. Yang dua (anak) karena tidak ada orang lain yang masuk, maka diduga pelakunya si orang bunuh diri itu," ujar dia.

Sebelum peristiwa tragis itu berlangsung, kata Ade, pelaku R sempat mengancam membunuh sang istri. Ibu korban sekaligus istri pelaku menyampaikan kepada polisi perilaku R sebelumnya.

Pada pertengahan puasa, April 2020, R pernah mengancam akan membunuh istrinya. Kemudian, ancaman itu pun terulang pada Rabu, 10 Juni 2020 pukul 22.00, sebelum peristiwa kejadian pembunuhan itu terjadi, R dan istrinya sempat cekcok.

R berbicara kepada istrinya, kalau tidak menemui anak-anak, ia akan menyesal di kemudian hari. Berdasarkan keterangan keluarga, pelaku memang temperamental.

"Waktu malam kejadian ribut lagi, mengancam membunuh lagi dan mengatakan akan menyesal tidak akan bertemu anak-anak lagi, itu katanya," ujar Ade. []

Berita terkait
Kasus Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Tangerang
Pihak Kepolisian Tangerang masih menyelidiki penyebab satu keluarga yang tewas di dalam rumah.
Bansos Covid-19, Kuota Tangerang Belum Terpenuhi
Pemkot Tangerang berharap besar agar kuota Bansos Covid-19 bisa terpenuhi oleh Kemensos dan Pemerintah Provinsi Banten.
Bansos Covid-19 Kota Tangerang Dipertanyakan
Anggaran bantuan Covid-19 Kota Tangerang, Banten, Rp 144 miliar, agar dikeluarkan karena bantuan pusat dan provinsi belum jangkau semua warga
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.