Kronologi Ibu Bunuh Anak Tirinya di Sidrap Sulsel

Bocah 5 tahun di Kabupaten Sidrap tewas mengenaskan dengan kondisi tanpa kepala, belakangan ternyata dia dibunuh ibu tirinya. Ini kronologinya.
Pelaku Lia saat menunjukkan lokasi tempat membuang dan menghanyutkan anak tirinya. (Foto: Tagar/Dok. Polisi)

Sidrap - Seorang bocah lima tahun bernama M Haikal Ananda ditemukan tewas tanpa kepala di saluran irigasi Galung, Kelurahan Lakessi, Kecamatan Maritenggae, Kabupaten Sidrap, Sulsel, Kamis 30 April 2020, lalu.

Belakangan diketahui, anak ini dibunuh oleh ibu tirinya sendiri bernama Lia, 39 tahun, warga Air Panas, Bangkai, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulsel.

Lia juga dendam kepada suaminya Angga karena sering dimarahi.

Lia tega membunuh anak tirinya sendiri karena merasa kesal kepada suaminya. Lia beranggapan jika suaminya, Angga alias Sompa hanya peduli atau menyanyangi korban (anak dari istri ke-4 Angga) daripada anak-anaknya sendiri.

Dimana Lia merupakan istri pertama Angga. Mereka ini sempat bercerai sekitar tahun 2002 lalu, meski memiliki dua anak. Sekitar tahun 2019 kemarin, mereka kemudian sepakat untuk kembali rujuk.

"Lia juga dendam kepada suaminya Angga karena sering dimarahi. Saat Angga marah, dia kerap mengatai pelaku jika ia perempuan sial dan semenjak rujuk dia memiliki banyak utang. Sehingga Lia marah dan melampiaskan kemarahannya kepada anak ini," kata Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Dharma Negara, Sabtu 2 Mei 2020.

Penculikan dan pembunuhan ini bermula ketika Lia mendatangi rumah suaminya di Lappa-lappae, Tellu Panua, Kecamatan Suppa, Pinrang, Sulsel, pada Senin 20 April 2020, sekitar pukul 04.30 WITA.

Kemudian Lia masuk kedalam rumah melalui pintu depan yang sementara direnovasi, selanjutnya masuk kedalam kamar korban dan mengambil handphone, sebuah tas kecil yang berisi STNK mobil beserta SIM.

Selanjutnya Lia menggendong korban yang dalam keadaan tertidur pulas keluar rumah dan membawanya dengan menggunakan sepeda motor matic. Lia membawa korban pulang kerumahnya melalui jalan poros Pinrang-Kota Parepare dan tembus di Kabupaten Sidrap.

"Ditengah jalan korban terbangun, sehingga ia menurunkannya di jembatan Kampung Tankoli Sidrap, dengan dituntun oleh pelaku berjalan kearah tengah jembatan. Saat korban melihat kebawah, pelaku mendorong turun kesungai hingga hanyut. Kemudian, dia meninggalkan tempat tersebut dan pulang kerumahnya," jelas Dharma.

Sebelumnya, sesosok mayat pria tanpa kepala ditemukan mengapung di saluran irigasi Galung Aserae, Kelurahan Lakessi, Kecamatan Maritenggae, Kabupaten Sidrap, Sulsel, Kamis 30 April 2020, sekitar pukul 15.30 WITA. Korban berumur 5 tahun ini diduga korban penculikan.

Mayat bocah laki-laki ini ditemukan oleh warga sekitar yang sempat melintas di lokasi kejadian. Mereka melihat mayat anak ini dalam kondisi terlentang tanpa kepala didalam saluran irigasi dan telah mengeluarkan bau busuk.

Belakangan diketahui bocah malang tersebut bernama Muh Haikal Ananda, berusia 5 tahun. Dia tercatat tinggal di Lappa-lappae, Tellu Panua, Kecamatan Suppa, Pinrang, Sulsel.

Polisi tidak butuh waktu lama mengungkap kasus ini, karena pelaku sendiri mendatangi Rumah Sakit (RS) Nene Mallomo Sidrap bermaksud melihat almarhum.

Petugas yang mencurigai gerak-gerik dari ibu buruh pembuat batu bata merah itu, sehingga langsung diamankan. Dihadapan petugas, Lia mengakui perbuatannya telah menculik lalu membunuh korban dengan cara dihanyutkan ke sungai. []

Baca juga:

Berita terkait
Terjaring OTT, Kadisdik Sidrap Sulsel Jadi Tersangka
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidrap Sulsel, tertangkap tangan terkait dugaan korupsi dana DAK Fisik Pendidikan senilai Rp 200 Miliar
Waria Bunuh Bocah di Sidrap Usai Ditolak Bersetubuh
Waria di Sidrap Sulsel, ditangkap polisi usai membunuh bocah karena menolah berhubungan badan dengan pelaku.
Penjual Dedak Sidrap Tewas Tenggelam di Enrekang
Pedagang Dedak asal Kabupaten Sidrap ditemukan meninggal dunia usai terseret arus sungai di Kabupaten Enrekang.
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.