Kronologi Bentrok Dua Desa di Buton

Bentrok warga dua desa terjadi di Kecamatan Siontapina, Buton, Sulawesi Tenggara.
Peristiwa bentrok dua desa di Kecamatan Siontapina, Buton, Sulawesi Tenggara berujung pada aksi pembakaran rumah warga yang terjadi pada Rabu, 5 Juni 2019 (Foto: Antara)

Jakarta - Bentrok warga dua desa terjadi di Kecamatan Siontapina, Buton, Sulawesi Tenggara hingga berujung pada aksi pembakaran rumah warga yang terjadi pada Rabu, 5 Juni 2019.

Menurut Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Harry Golden Hart, bentrok bermula dari konvoi 20 motor yang menggunakan knalpot racing sembari memainkan gas motor mereka.

Lebih lanjut, ia mengatakan satu orang dari anggota konvoi motor itu memancing teriakan untuk menyerang Desa Gunung Jaya.

"Seorang saksi menyebut, ada 40 pemuda Desa Sampuabalo melaksanakan konvoi dengan menggunakan motor, sekitar 20 unit yang menggunakan knalpot racing dan memainkan gas motornya. Sehingga membuat warga Desa Gunung Jaya merasa terganggu dan tidak menerimanya," kata Harry di Sulawesi Tenggara pada Kamis 6 Juni 2019.

Selain melakukan aksi yang mengganggu ketentraman warga Desa Gunung Jaya, anggota konvoi motor melempari rumah-rumah warga menggunakan bom molotov hingga menyebabkan 56 rumah terbakar.

Menurut keterangan saksi dari warga La Aca (35), percikan sudah terjadi sejak Selasa, 4 Juni 2019 sekitar pukul 20.00 WITA. Selanjutnya, sekitar pukul 20.45 WITA, konvoi kembali melewati Desa Gunung Jaya, ketika sampai di pertigaan Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, massa yang melakukan konvoi berteriak dengan kata-kata ‘kita serang Gunung Jaya’.

Situasi mencekam itu pun memicu perlawanan dari warga Gunung Jaya. Mendapat informasi bentrok itu, Polres Buton mengerahkan satu peleton pengendali massa (dalmas) di lokasi kejadian pada pukul 16.21 WITA.

"Selanjutnya melihat aksi tersebut warga Desa Gunung Jaya melakukan perlawanan. Dan sekitar pukul 16.21 WITA, satu peleton dalmas tiba di TKP dipimpin Wakapolres Buton Kompol Arnaldo Von Bullow untuk mengamankan situasi," ungkap dia.

Hingga Rabu malam, situasi di lokasi bentrokan masih mencekam. Aparat keamanan gabungan TNI-Polri siaga di lokasi kejadian untuk mencegah bentrok susulan. Kejadian tersebut membuat jalan ditutup dengan alasan keamanan.

Meski sudah dilerai Polsek Sampuabalo, kerusuhan kembali terjadi pada esok harinya Rabu 5 Juni 2019 sekitar pukul 14.30 WITA, massa dari Desa Sampuabalo datang ke Desa Gunung Jaya lalu melempar bom molotov ke rumah-rumah warga.

Kejadian tersebut menyisakan satu korban luka dari warga Desa Kura yakni, La Yasi (36). Ia mengalami luka di bagian pergelangan tangan kanan akibat terkena sabetan benda tajam. Puluhan unit rumah, satu unit mobil pikap, dan satu unit motor terbakar.[]

Artikel lainnya:

Berita terkait