Krisis Pangan Melanda Inggris, Jumlah Pembelian Buah dan Sayur Dibatasi

Sejumlah pasar swalayan besar di Inggris membatasi pembelian jumlah buah dan sayur sebagai dampak dari krisis bahan makanan.
Krisis Pangan Melanda Inggris, Jumlah Pembelian Buah dan Sayur Dibatasi (Tagar.id/Unsplash)

TAGAR.id, Jakarta – Inggris tengah dihadapi krisis bahan makanan, sampai-sampai sejumlah pasar swalayan besar di negara itu harus membatasi jumlah buah dan sayur yang dapat dibeli warga.

Berdasarkan data yang dipublikasikan Kantar, harga bahan makanan di swalayan Inggris melonjak hingga 17,1 persen dalam empat minggu hingga 19 Februari 2023, hal ini sebagaimana yang dilansir CNN Business, Rabu, 1 Maret 2023.

Angka tersebut menandai tingkat inflasi pangan tertinggi di Inggris sejak tahun 2008. Pengeluaran rata rata untuk belanja bahan makanan di negara itu pun naik menjadi USD 980 atau Rp 14,9 juta.

Kepala unit data ritel dan konsumen di Kantar, Fraser McKevitt mengungkapkan bahwa kenaikan harga pangan sudah sangat berdampak besar pada kehidupan masyarakat.

Survei Kantar pada bulan Januari menunjukkan, seperempat konsumen di Inggris mengatakan mereka berjuang secara finansial, naik dari seperlima selama periode yang sama pada tahun 2022.

“Penelitian terbaru kami menunjukkan bahwa inflasi harga bahan makanan adalah masalah keuangan terpenting kedua bagi publik di balik biaya energi, dengan dua pertiga orang yang peduli dengan harga makanan dan minuman,” papar McKevitt.

Angka inflasi Inggris datang hanya beberapa hari setelah negara itu dilaporkan melihat kekurangan stok pada buah dan sayuran, mendorong lima dari enam supermarket terbesar di negara itu memberlakukan batasan pembelian.

Pekan lalu, Tesco, pengecer kelontong terbesar di Inggris, mengatakan akan membatasi pelanggan membeli tiga bungkus tomat untuk sementara waktu, termasuk mentimun dan paprika, di antara bahan pokok lainnya.

Sementara itu, sejumlah supermarket dan pemerintah Inggris mengungkapkan bahwa kondisi cuaca yang buruk mempengaruhi aktivitas impor dari Spanyol dan Maroko. Masalah ini menjadi penyebab utama kekurangan bahan makan di negara itu.

Menurut British Retail Consortium, sebuah kelompok dagang, supermarket di Inggris mengimpor 95 persen produk tomat mereka dan 90 persen dari selada mereka pada bulan Desember dan biasanya proporsi yang sama pada bulan Maret.

Tetapi kelompok-kelompok petani juga menyoroti lonjakan biaya energi, serta hambatan tenaga kerja dan perdagangan yang terkait dengan Brexit.

Menteri Pangan dan Pertanian Inggris, Mark Spencer mengadakan pembicaraan terkait krisis pangan dengan bos supermarket, juga membahas tanggapan mereka terhadap kekurangan tersebut.

Spencer mengatakan di Twitter bahwa ia telah meminta supermarket untuk “mengamati lagi bagaimana mereka bisa bekerja sama dengan petani di Inggris dan bagaimana mereka bisa membeli buah dan sayuran, untuk membangun kesiapan lebih lanjut atas masalah yang tidak terduga ini.”

“Rantai pasokan makanan kami sangat tangguh,” katanya. []

Berita terkait
Liverpool Menang dengan Susah Payah Atas Wolverhampton Wanderers di Liga Premier Inggris
Dengan kemenangan ini The Reds berada di posisi ke-6 klasemen dengan 39 poin yang sangat jauh dari Arsenal di puncak klasemen dengan 60 poin
Presiden Jokowi Cek Harga Bahan Pangan di Pasar Tenguyun Kota Tarakan di Kaltara
Di pasar tersebut, Presiden dan Ibu Iriana berinteraksi dengan para pedagang sekaligus mengecek harga dan pasokan bahan pangan
PM Yunani Sampaikan Belasungkawa Atas Tragedi Kecelakaan Kereta yang Menewaskan 38 Orang
Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengungkap penyebab kecelakaan dua kereta api di Vale of Tempe, Yunani pada Selasa, 28 Februari 2023.