Krisis Memperlambat Pertumbuhan Ekonomi di Seluruh Dunia

Perang di Ukraina melemahkan pemulihan secara global dan memperlambat pertumbuhan ekonomi
Ilustrasi: Selain tragedi kemanusiaan dan krisis ekonomi, perang mengakibatkan keretakan dalam sistem internasional ketika kerjasama global merupakan satu-satunya solusi (Foto: voaindonesia.com/Video Grab)

TAGAR.id, Washington DC, AS - Perang di Ukraina melemahkan pemulihan secara global, memperlambat pertumbuhan ekonomi yang diharapkan di sebagian besar negara di dunia, kata Direktur Pelaksana IMF (International Monetary Fund), Kristalina Georgieva, 14 April 2022.

Selain tragedi kemanusiaan dan krisis ekonomi, perang mengakibatkan keretakan dalam sistem internasional ketika kerjasama global merupakan satu-satunya solusi, Kristalina menambahkan.

Perang melanda ketika dunia sedang berjuang untuk pulih dari dampak pandemi Covid-19 yang terus berlanjut dan juga percepatan inflasi yang merugikan selama dua tahun terakhir.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina GeorgievaDirektur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, dalam diskusi panel di KTT Iklim PBB COP26 di Glasgow, 3 November 2021 (Foto: voaindonesia.com - Daniel LEAL/AFP)

"Secara sederhana, kita menghadapi krisis demi krisis," kata Georgieva dalam sebuah pidato menjelang pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia. "Konsekuensi ekonomi dari perang yang menyebar dengan cepat dan jauh itu ke negara tetangga dan sekitarnya, paling keras menghantam orang-orang yang paling rentan di dunia," katanya.

Keluarga dan rumah tangga berjuang menghadapi harga energi dan makanan yang lebih tinggi dan "perang telah membuat keadaan jauh lebih buruk."

IMF akan merilis perkiraan ekonomi yang diperbarui pada Selasa mendatang, dimana Georgieva menilai badan itu akan menurunkan lebih jauh perkiraan pertumbuhan globalnya, yang sebelumnya sudah dikurangi menjadi 4,4% pada Januari 2022 lalu.

"Sejak itu, prospek memburuk secara substansial, sebagian besar dikarenakan perang dan akibatnya," dan 143 negara akan menyaksikan peringkat mereka diturunkan.

Sementara sebagian besar masih akan mencapai pertumbuhan positif, masa depan akan menjadi "sangat tidak pasti," ia memperingatkan pada kesenjangan yang mendalam antara negara kaya dan negara miskin (mg/jm)/AFP/voaindonesia.com. []

Ini Prediksi IMF Soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Menkeu Arab Tolak Prediksi IMF Soal Ekonomi Suram

IMF Kucurkan Pinjaman 1 Miliar Dolar AS ke Pakistan

IMF: China, Negara G20 yang Catat Pertumbuhan Positif 2020

Berita terkait
IMF Sebut Rusia Mungkin Gagal Bayar Utang
Menurut IMF Rusia mungkin gagal bayar utang, tapi hal itu tidak akan memicu krisis keuangan flobal
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.