Jakarta – Krisis kontainer masih menjadi permasalah di tengah pertumbuhan perekonomian yang sedang berjalan saat ini. Permasalahan global ini disebabkan oleh terganggunya aktivitas pelayaran akibat kebijakan negara-negara akibat pandemi yang masih berlangsung.
Dunia saat ini masih berusaha mengembalikan perputaran ekonomi yang sempat terhenti akibat serangan virus Covid-19 sejak tahun 2020 silam. Namun masalah baru timbul di tengah upaya pemulihan ekonomi yang terjadi salah satunya krisis kontainer.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jika hingga saat ini masih banyak kontainer yang tertahan di beberapa negara. Menurutnya hal tersebut karena beberapa pelabuhan internasional di negara lain masih belum beroperasi.
- Baca Juga: Harga Minyak Naik, Ekonomi Global Mulai Tumbuh Positif
- Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh Positif di Kuartal 3-2021
"Ini ada kontraksi di tingkat internasional kita tahu jika ada mogok di Eropa, Amerika sehingga kapal terhenti di sana, kontainer juga tertahan di sana," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya dalam webinar Kagama Selasa, 23 November 2021.
Krisis kontainer ini yang terjadi tentunya berdampak terhadap berbagai aktivitas terutama perekonomian. Terhentinya kontainer ini menyebabkan terhambatnya pendistribusian yang terjadi baik untuk bahan baku maupun hasil produk.
Saat ini banyak produsen manufaktur di Indonesia yang mengeluhkan kesulitan mencari bahan baku. Hal ini didasari karena pada sektor tertentu produsen manufaktur masih harus mengimpor bahan baku dari negara lain.
Selain karena kontainer yang tertahan, kesulitan bahan baku ini juga dikarenakan China sebagai pemasok bahan baku sempat melakukan karantina ketat. Oleh sebab itu beberapa sektor ekonomi di Indonesia maupun dunia juga terkendala akibat karantina yang diberlakukan.
Namun, meskipun Indonesia tidak menutup aktivitas di pelabuhan, harga kontainer domestik RI juga ikut meningkat akibat Krisis kontainer global yang terjadi. Erick Thohir selaku Menteri BUMN menjelaskan jika harga kontainer domestik sudah terdampak sejak kuartal II tahun 2021.
"Awalnya belum berdampak, tapi di kuartal II tahun 2021 ini sudah berdampak pada harga kontainer domestik," ucap Menteri BUMN Erick Thohir dalam webinar Indef, Rabu, 24 November 2021.
- Baca Juga: Gubernur BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2021 Capai 5,7 Persen
- Baca Juga: Optimis, Airlangga Proyeksikan Ekonomi Kuartal IV Bisa 6 %
Erick menerangkan jika harga pengiriman kontainer dalam negeri meningkat dan peningkatannya berbeda-beda tergantung tujuannya. Dia mengatakan jika biaya kontainer ke Sumatera naik 30 % sedangkan khusus medan naik 40 %, sementara untuk tujuan Indonesia bagian timur naik 15 %.
Krisis di bidang perekonomian ini juga diperparah dengan kenaikan harga bahan bakar yang terjadi serta isu penggunaan energi terbarukan.
(Dimas Rafika)