Krisis Air Bersih Terus Berlanjut di Kulon Progo

Krisis air bersih akibat kemarau panjang masih terus berlanjut di berbagai wilayah Kabupaten Kulon Progo.
Penyaluran bantuan air bersih kepada masyarakat korban kekeringan di Kulon Progo. (Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Krisis air bersih akibat kemarau panjang masih terus berlanjut di berbagai wilayah Kabupaten Kulon Progo, salah satunya di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo.

Dilokasi itu, ada lebih dari 400 Kepala Keluarga yang harus terdampak kekeringan dan mengalami kekurangan air bersih. Selain itu, masih ada wilayah lain yang harus mengalami kondisi serupa.

Kepala Desa Sidomulyo, Kabul mengatakan, dari 13 pedukuhan di Sidomulyo, hampir separuhnya sangat tergantung dengan dropping air bersih.

Jikapun ada yang bertahan, maka mereka harus mencari sumber air di sungai-sungai yang masih terdapat airnya.

"Pedukuhan di Sidomulyo yang mengalami krisis air bersih seperti Pedukuhan Talunombo dengan 40 Kepala Keluarga (KK), Secang 50 KK, Banaran ada 100 KK, Kemaras 100 KK, Tabin 40 KK, Gondangan 60 KK dan Parakan 40 KK," kata Kabul di Sidomulyo Pengasih, Rabu, 9 Oktober 2019.

Dia menjelaskan, kondisi paling parah di Pedukuhan Banaran dan Kemaras, karena hampir semua KK disana mengalami kesulitan air. Sumber air di Sidomulyo sangat sulit didapatkan bahkan dapat dikatakan hampir tidak ada.

Jikapun ada, sumber air itu kecil sehingga hanya untuk sebagian KK saja.

Sebenarnya ada dua pamsimas yang sudah berproses.

Menurut dia, pada tahun lalu dan tahun ini sudah ada solusi untuk mengatasi kekeringan, yaitu dengan membuat Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). namun untuk proses pembuatan pada tahun ini, belum selesai dilakukan.

Sementara untuk Pamsimas yang sudah aktif, ada di bawah jembatan Sawah aking yang berfungsi untuk memasok kebutuhan air bersih sebagian warga pedukuhan Parakan, Samaras, Banaran, Secang dan Ngabin.

"Sebenarnya ada dua pamsimas yang sudah berproses. Namun karena debitnya kecil pada saat ini, maka akhirnya program ini tidak berfungsi," kata dia.

Sebelumnya, Krisis air bersih juga dialami masyarakat di Dusun Plampang II, Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap yang hanya mengandalkan air dari belik (mata air). Belik dengan bentuk lubang hingga 10 meter yang digali di sekitaran sungai yang sudah mengering.

Dari lubang inilah didapatkan air untuk memenuhi kebutuhan air beberapa kepala keluarga. Namun jika air dari belik menipis bahkan mengering, warga akan membuat belik baru.

Selain belik, warga juga menyimpan air di toren. Karena hujan yang tidak turun sejak beberapa bulan, maka air ditoren menjadi kosong dan belik juga mengering. Akhirnya sebagian warga memilih mengambil dari sumber mata air di dusun tetangga yang jarak lebih dari 2 km.

Salah satu yang harus melakukan ini adalah Karmi umur 60 tahun. Dia mengatakan, harus berjalan kaki naik turun gunung untuk mengambil air.

"Dalam sehari mungkin hanya satu sampai dua jerigen, yang bergantung antrian di mata air," ujarnya.

Karmi menilai, kemarau tahun ini waktunya lebih panjang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Akibatnya krisis air melanda dusun plampang II sejak enam bulan ini. Total, ada 19 kepala keluarga di dusun ini yang kesulitan mendapat air bersih.

Dia juga menuturkan kalau sebenarnya sudah ada bantuan air bersih dari pemerintah dan swasta, namun hal itu masih belum sanggup menyelesaikan masalah.

"Warga berharap Pemerintah Kabupaten Kulonprogo membantu agar dusun plampang II bisa segera teraliri air bersih, baik melalui pipa PDAM atau sumur bor untuk Pamsimas," kta dia.

Baca juga: Hari Air Sedunia: Kenali Ciri-ciri Air Bersih vs Air Kotor

Terkait penyaluran air bersih, Sekda Kabupaten Kulon Progo Astungkoro mengatakan, total bantuan air bersih yang sudah disalurkan pada tahun ini mencapai 770 tanki. Kini, masih tersisa 301 tanki yang berfungsi sebagai cadangan dan siap dikirim

"Droping air bersih memang sudah menjadi agenda rutin setiap musim kemarau. Karenanya upaya yang bisa dilakukan yakni alternatif menghidupkan pamsimas dengan membuat sumur bor, dan membuat tandon air untuk cadangan dimusim kemarau," kata dia. []

Berita terkait
1,5 Juta Liter Air Bersih untuk Korban Kekeringan Tegal
Kantor Perwakilan BI menyalurkan 1,5 juta liter air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan di Kabupaten Tegal.
Warga Kulon Progo Semakin Kesulitan Air Bersih
Kekeringan semakin menjadi-jadi di Kabupaten Kulon Progo. Warga semakin kesulitan mendapatkan air bersih.
Krisis Air Bersih di Indonesia Makin Meluas
Krisis air bersih semakin meluas sebagai dampak dari musim kemarau panjang seperti yang dialami masyarakat di Kepulauan Riau, dan Yogyakarta.