Kriminalitas Suporter Bola Indonesia

Dipicu karena ada teriakan 'gol' saat Persebaya mencetak gol di gawang Persija yang terucap lewat mulut Ahmad Sirou. Setelah itu, dirinya langsung dikelilingi The Jakmania, ketika itulah dugaan pemukulan terjadi.
Screenshoot video pemukulan anak menpora oleh 'oknum' suporter Persija. (youtube/beritabonekpersebaya)

Jakarta, (Tagar 3/7/2018) - Dalam diri suporter Indonesia, yang membuat euforia sepak bola Indonesia tidak ada matinya adanya rivalitas tim antar klub yang cukup ketat. 

Dibandingkan dengan liga-liga sepak bola di beberapa negara Asia tenggara, tim sepak bola di Indonesia kualitasnya hampir merata, inilah yang menjadikan rivalitas kompetisi lebih sengit.

Libatkan Anak Menpora
Dari pujian yang diberikan dunia internasional terhadap suporter kita, masih ada masalah besar di dalam lingkungan suporter sepakbola Indonesia sendiri, yaitu tindakan anarkisme. Terbaru, adalah tindak kriminal seperti pemukulan terhadap anak Menpora Imam Nahrawi, Ahmad Sirou Fadlolloh oleh “oknum” suporter Persija pada laga Persija vs Persebaya di Stadion PTIK, Jakarta, Selasa (26/6).

Dipicu karena ada teriakan 'gol' saat Persebaya mencetak gol di gawang Persija yang terucap lewat mulut Ahmad Sirou. Setelah itu, dirinya langsung dikelilingi  The Jakmania, ketika itulah dugaan pemukulan terjadi. Kejadian itu tersebar melalui video yang diunggah ke media sosial, terlihat dalam video tersebut terekam Ferry Indra Syarief, atau yang lebih akrab disapa Bung Ferry Ketua Umum The Jakmania. 

Dalam video itu, Ferry terlihat beradu mulut, bahkan sempat mendorong seorang pria berbaju putih yang diduga merupakan ajudan dari Ahmad. Dan juga terdapat video seorang “oknum” The Jakmania yang memukul bagian kepala anak Menpora.

Menpora sendiri memberikan komentar terkait pemukulan anaknya. “Persija dan The Jak nggak bersalah, tapi oknum yang bertindak kasar, emosional, garang, dan memukul seenaknya itu yang harus disadarkan dari dunia suporter Indonesia," kata Imam Nahrawi.

Imam, menyesalkan kasus pemukulan terhadap putranya. Dia ingin agar oknum suporter yang bertindak kasar melakukan pemukulan disadarkan agar tidak ada lagi kasus serupa. "Karena pemerintah tak henti-hentinya mendorong perdamaian antar suporter demi masa depan anak-anak dan generasi muda Indonesia," ucapnya. 

Lebih lanjut, Menpora juga menyesalkan keterlibatan Bung Ferry. "Aduh, ada Ferry juga yang memulai ya. Padahal dia pernah saya undang ke kantor dengan Pak I Gede Widiade (Direktur utama Persija Jakarta) untuk membicarakan masa depan Persija dan The Jak," ujarnya.

Polres Metro Jakarta Selatan, juga sudah  mengamankan suporter yang melakukan pemukulan. "Sudah diamankan yang diduga sebagai pelaku," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi, Argo Yuwono di Jakarta, Sabtu (30/6), seperti yang dikutip Antara. Serta dari pihak Persija sendiri melalui I Gede Widiade, juga sudah meminta maaf atas kejadian tersebut melalui akun Instagram @persijajkt.

Padahal sebelum laga Persija vs Persebaya, Bung Ferry menghimbau supaya The Jakmania tertib saat menyaksikan laga Persija vs Persebaya di beberapa wilayah Jakarta. 

"Kita sudah share semua, termasuk nobar yang diselenggarakan sama korwil-korwil itu banyak sekali, itu juga sudah ada di infokom the jakmania. Jadi tidak usah menonjolkan egonya untuk datang ke sini (Stadion PTIK) yang penting persija bisa dapat izin, bisa tanding, dan semoga bisa buat The Jak bahagia juga,” kata Bung Ferry di Stadion PTIK, Selasa (26/6).

Memang sangat disayangkan atas kejadian tersebut, dimana sedang berlangsung event sepakbola Piala Dunia yang sedang berlangsung di Rusia. Dimana, kita dapat pemberitaan bahwa suporter timnas Jepang dan Senegal melakukan aksi simpatik. 

Usai menyaksikan pertandingan, mereka membersihkan sampah yang berserakan di stadion. Aksi tersebut mengundang respons positif dari para netizen, yang menyebut kegiatan mereka sebagai hal yang berkelas. Ini menjadi hal yang sangat positif dalam sebuah pertandingan sepak bola. (gil)

Berita terkait