Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dalam melaksanakan pendidikan dan latihan (Diklat) bela negara dan wawasan kebangsaan bagi 18 pegawai tak lolos TWK, namun dinilai masih dapat dibina.
"Hari ini, setelah selesai membuka acara Diklat di Unhan RI. Saya bertemu dengan Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar," kata Pimpinan KPK, Firli Bahuri dalam keterangan, Kamis, 22 Juli 2021.
Ia mengatakan, materi diklat bersama BNPT terkait edukasi masyarakat khususnya pendidikan karakter untuk mencegah radikalisme, terorisme dan budaya anti korupsi.
Ini menunjukkan semangat dan tekad pegawai KPK tidak pernah menyerah dan mundur serta mempertahankan satu tekad untuk memberantas korupsi.
Mantan deputi penindakan KPK itu mengatakan, bahwa Sekretaris Jendral KPK, Cahya Harefa melakukan kunjungan ke BNPT guna membahas kerja sama tersebut.
"Cahya ditemani oleh Deputi Pendidikan Masyarakat, Wawan Wardiana dan Direktur Diklat Anti-Korupsi KPK, Dian Novianti," kata Firli.
KPK, kat Firli, mengapresiasi seluruh pegawai yang bersedia mengikuti diklat tersebut. Menurutnya, ini menjadi hari besar dengan jiwa ksatria, dimana insan pegawai KPK bersedia mengabdi, cinta dan setia untuk negara sesuai cita-cita yang termaktub dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar (UUD).
Diklat digelar di tengah temuan Ombudsman akan kecacatan administrasi dalam keseluruhan proses pelaksanaan TWK. Firli mengatakan, dari 18 pegawai yang mengikuti diklat, sebanyak 16 orang akan mengikuti secara langsung sedangkan dua pegawai yang masih menjalani isolasi mandiri Covid-19 akan mengikuti secara daring.
"Ini menunjukkan semangat dan tekad pegawai KPK tidak pernah menyerah dan mundur serta mempertahankan satu tekad untuk memberantas korupsi," kata Firli.
Ia juga mengatakan bahwa menjadi ASN tidak akan mengurangi independensi dan netralitas dalam pelaksanaan tugas. Lanjutnya, sebagai ASN kini pegawai KPK memiliki tiga peran penting yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat kesatuan dan persatuan bangsa. []