KPK Diminta Ungkap Anggota DPR Terlibat Korupsi E-KTP

Anggota Komisi II DPR RI Arteria Dahlan meminta KPK segera menguak keterlibatan anggota parlemen dalam kasus dugaan korupsi proyek KTP elektronik.
Sejumlah Jaksa Penuntut Umum KPK membawa berkas perkara kasus dugaan korupsi proyek E-KTP ke dalam gedung pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (1/3). Berkas perkara kasus E-KTP dengan total 24 ribu halaman tersebut milik dua tersangka mantan Dirjen Dukcapil Kemendagri Irman dan mantan Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Ditjen Dukcapil Kemendagri Sugiharto. (foto: Ant)

Jakarta, (Tagar/7/3) - Anggota Komisi II DPR RI Arteria Dahlan meminta KPK segera menguak keterlibatan anggota parlemen dalam kasus dugaan korupsi proyek KTP elektronik, guna menjaga kredibilitas institusi DPR RI.

"Saya minta kasus ini dituntaskan, disegerakan, kalau memang ada anggota kami di DPR yang 'bermain', ajukan saja mereka ini secepatnya ke persidangan. KPK Juga harus mampu menjaga kredibilitas institusi dan lembaga lain, termasuk DPR," ujar Arteria di Jakarta, Selasa (7/3).

Politisi PDI Perjuangan itu menekankan banyak sekali anggota Komisi II DPR RI yang bersih, yang datang ke DPR untuk bekerja dan mengabdi. Jika kasus KTP elektronik berlarut-larut akan mengakibatkan pembusukan karakter institusi DPR dan pemerintah saat ini.

"Tolong pikirkan kami. Kasus ini juga telah membuat teman-teman di Kemendagri bekerja dengan penuh kecemasan, kecurigaan dan tidak tenang. Siapapun yang salah harus dimintakan pertanggungjawaban," kata dia.

Arteria secara pribadi mendukung KPK untuk segera menuntaskan dugaan korupsi dalam proyek KTP elektronik. Dia menegaskan seluruh pemburu rente dalam proyek strategis yang berdampak luas dan menyangkut kepentingan publik serta hajat hidup orang banyak merupakan perbuatan biadab dan harus dihukum seberat-beratnya.

"Saya apresiasi KPK, jangan takut, kami semua mendukung dan berada di belakang KPK. Kerja benar, kerja baik, dan jangan main politik, saya yakin itu semua amunisi KPK," kata dia. (fet/ant)

Berita terkait
0
Rusia dan China Jadi Target Konsep Strategis NATO Terbaru
Dalam dokumen aliansi militer Barat yang dibentuk pasca Perang Dunia II Rusia disebut sebagai "ancaman langsung yang paling signifikan"