KPAI Sebut Remaja Cenderung Ikut-ikutan Dalam Bentrok

KPAI sebut remaja cenderung ikut-ikutan terlibat bentrok dengan aparat tanpa memahami inti permasalahan.
Keributan sendiri dimulai dari jalan Wahid Hasim dengan adanya kobaran api. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati menilai proses pencarian jati diri di usia remaja identik dengan menerima tantangan. Sebab itu remaja cenderung ikut-ikutan terlibat bentrok dengan aparat tanpa memahami inti permasalahan.

Rita mengimbau para orangtua menjaga anak-anaknya tetap berada di rumah dan tidak mengajak anak-anaknya dalam kerumunan dan demonstrasi.

"Orang tua perlu mengajarkan anak-anak tentang proses demokrasi yang sebenarnya melalui jalan yang tidak membahayakan anak," kata Rita, dikutip Antara, Kamis 23 Mei 2019.

Orangtua juga perlu menjelaskan bahwa kerumunan bisa berbahaya bagi anak, dan memberikan alternatif kegiatan lain bagi anak-anak.

Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta, terdapat 140 korban bentrok yang dibawa ke rumah sakit tersebut. Seluruhnya laki-laki dan yang paling muda berusia 15 tahun. Dua korban yang dibawa ke rumah sakit tersebut akhirnya meninggal dunia, salah satunya masih berusia 17 tahun.

Baca juga: 

Berita terkait