Kotak Kosong Menang, Danny Sujud Syukur dan Menangis

Kotak kosong menang, Danny sujud syukur dan menangis. Pengamat: ada tiga faktor yang membuat kotak kosong menang dalam Pilkada Makassar.
Kotak Kosong Menang, Danny Sujud Syukur dan Menangis | Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto tak kuasa menahan tangis dan memeluk istrinya begitu mengetahui nyaris semua quick count menyatakan kotak kosong menang dalam Pilkada Makassar, Rabu, 27/6/2018. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 27/6/2018) - Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto calon gubernur yang tersingkir dari arena Pilkada Makassar itu sujud syukur dan menangis begitu mengetahui kotak kosong menang dalam penghitungan suara cepat (quick count) yang dirilis berbagai lembaga survei.

Dari hasil hitung cepat, masyarakat lebih banyak memilih kolom kosong atau kotak kosong. Artinya mayoritas tidak setuju Makassar dipimpin pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).

Lembaga survei Celebes Research Center misalnya, dari 53 persen suara masuk, kolom kosong unggul dengan presentase suara 53,31 persen. Sedangkan pasang calon Appi-Cicu nomor urut 1 tertinggal di posisi 46,69 persen.

Danny, calon gubernur yang didiskualifikasi oleh KPU melakukan sujud syukur. Karena kemenangan kotak kosong artinya ia punya kesempatan  untuk kembali bertarung dalam kontestasi pilkada Makassar pada 2020 mendatang. Ia saat ini adalah Wali Kota Makassar. Masa jabatannya berakhir pada Mei 2019. 

Kalau hitung cepat konsisten dan penghitungan riil akhir KPU nantinya menunjukkan 50 persen lebih masyarakat Makassar tidak menghendaki paslon Appi-Cicu, kesempatan itu benar-benar terbuka untuknya.

Di rumahnya di Jalan Amirullah, Danny bersama simpatisannya melakukan sujud syukur.

"Kita harus sama-sama menyelamatkan  demokrasi. Alhamdulillah sejumlah quick count, baik CRC maupun TV nasional, telah menyatakan suara kolom kosong 53 persen. Di real count internal juga 53 persen. Artinya, insya Allah kolom kosong akan memenangkan Pilkada Makassar," kata Danny.

Ia juga melakukan penghitungan suara secara real count. Menurut perhitungannya, di seluruh TPS di Kota Makassar telah menyatakan kotak kosong menang.

"Kota Makassar cetak sejarah baru di Indonesia. Calon tunggal kalah dari kotak kosong. Untuk skala kabupaten, pernah ada kotak kosong kalahkan calon tunggal di Maluku," ujarnya. 

M Ramdhan PomantoMohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto dan simpatisannya sujud syukur atas kemenangan kotak kosong, di rumahnya, Makassar, Rabu 27/6/2018. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Tiga Faktor

Sawedi Muhammad pengamat sosial politik dari Universitas Hasanuddin mengatakan bahwa fenomena kotak kosong adalah hal baru dalam sistem demokrasi yang memberi keleluasaan publik dalam menentukan pilihan politiknya.

Ia menjelaskan, di satu sisi kemenangan kotak kosong adalah penanda bahwa publik semakin sadar dan bijak dalam menyuarakan sikap politiknya. Tetapi di sisi lain, proses politik dalam memilih pemimpin semakin panjang dan akan berimplikasi pada mahalnya biaya politik, ketidakpastian pelayanan publik yang dapat berujung pada kematian birokrasi.

"Kematian birokrasi ini adalah tragedi dimana proses politik yang tak berujung menyeretnya semakin jauh ke dalam konflik politik yang bukan menjadi urusan utamanya," ujar Sawedi pada Tagar News, Rabu (27/6).

Berikut tiga faktor disampaikan Sawedi menjawab pertanyaan mengapa kotak kosong menang di Makassar.

Pertama, publik jenuh dengan konflik elit yang tak berujung. Konflik yang sejatinya sama sekali tidak berkaitan langsung dengan kesejahteraan rakyat ini dianggap sebagai arogansi elit yang ingin memperkuat budaya oligarki yang bertentangan dengan demokrasi.

Kedua, pertentangan elit tidak hanya melibatkan dua kubu yang berhadap-hadapan secara diametral, tetapi keterlibatan multi-aktor di belakang panggung yang membantu kemenangan kotak kosong.

Ketiga, secara sosiologis pilihan kotak kosong adalah pertanda publik meragukan kompetensi calon tunggal yang ditawarkan sekaligus memaknai demokrasi sebagai kompetisi fair play dalam meraih dukungan rakyat. (rio)

Berita terkait
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.