Korban Sriwijaya Air Asal Pekalongan Ternyata Pilot NAM Air

Satu korban pesawat Sriwijaya Air yang jatuh adalah Capt Didik Gunardi. Ia adalah pilot pesawat NAM Air asal Pekalongan.
Capt Didik Gunardi, salah satu penumpang Sriwijaya Air yang jatuj pada Sabtu, 9 Januari 2021. Ia berasal dari Pekalongan dan merupakan pilot dari NAM Air. (Foto: Tagar/Istimewa)

Pekalongan - Captain Didik Gunardi, 48 tahun, tercatat dalam daftar manifes penumpang pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu, 9 Januari 2021. Keluarganya tidak menyangka jika Didik menjadi salah satu korban mengingat ia merupakan pilot pesawat NAM Air.   

Captain Didik tinggal di Bekasi namun berasal dari Pekalongan, tepatnya di Dusun Besimahan, RT 11 RW 4, Desa Srinahan, Kecamatan Kesesi. Ia terbang ke Pontianak dari Jakarta bersama kru NAM Air lainnya. 

Kakak korban, Indra Gunawan mengaku awalnya pihak keluarga tidak menduga jika Kapten Didik menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat tersebut. Pasalnya mereka tahunya Captain Didik bekerja sebagai pilot di NAM Air, bukan Sriwijaya Air.

"Dia kerjanya di NAM Air, pesawat yang kecelakaan Sriwijaya Air," ujarnya kepada awak media, Minggu, 10 Januari 2021.

Hari Sabtu itu, Captain Didik diketahui terbang dari Jakarta ke Pontianak dengan lima orang kru pesawat NAM Air. Mereka pergi Pontianak untuk mengambil pesawat NAM Air di Pontianak.

Bahkan pas kelas 1 SMA, diding kamarnya digambari pesawat Merpati. kamarnya ditulisi Way of Life juga.

Lanjut Indra, pihak keluarga mengaku mendapat infomasi jika pesawat yang dinaiki Captain Didik hilang kontak pada Sabtu sore, sekitar pukul 17.00 WIB. Hanya saja, pesan tersebut baru dibuka pihak keluarga sekitar habis magrib.

Untuk memastikan kabar selanjutnya mengenai kondisi Captain Didik, pihak keluarga terbang ke Jakarta. 

Dari penuturan keluarga, Captain Didik diketahui sebagai sosok yang pintar dan menyukai dunia penerbangan sedari kecil. Indra mengungkapkan jika korban dari kecil sudah bercita-cita sebagai pilot. Keinginannya menjadi pilot Merpati Air

"Bahkan pas kelas 1 SMA, diding kamarnya digambari pesawat Merpati. kamarnya ditulisi Way of Life juga," katanya.

Sayang, saat sang adik berhasil mewujudkan cita-citanya sebagai pilot Merpati Air, perusahaan itu gulung tikar. Dan dia akhirnya bergabung ke NAM Air yang merupakan anak perusahaan Sriwijaya Air.

Baca juga: 

Sementara itu, informasi detail soal Captain Didik beredar di media sosial, utamanya di Facebook dan WhatsApp grup. Disebutkan jika pria tersebut kelahiran Pekalongan, 9 Mei 1972, anak mantan Kepala Desa Srinahan. 

Ia juga disebutkan menikah dua kali dan memiliki tujuh anak. Turut disertakan juga doa agar amal ibadah almarhun diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta keikhlasan. []

Berita terkait
12 Laporan dari Keluarga Korban Sriwijaya Air di Posko RS Polri
Sebanyak 12 laporan dari keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJY 182, diterima di Posko Ante Mortem DVI RS Polri Kramat Jati Jakarta.
Jaket Kuning Pemberian Keluarga Penumpang Sriwijaya SJ 182
Seorang keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 menceritakan saat-saat terakhirnya bertemu dengan kelima keluarganya itu melalui video call
Menhub Minta Pihak Terkait Penuhi Hak Keluarga Korban Sriwijaya
Menhub memintapihak terkait untuk memenuhi hak keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 berupa santunan.
0
Beli Migor Pakai PeduliLindugi Dinilai Sulitkan Rakyat
Masyarakat kelas menengah ke bawah dan tidak semua masyarakat mempunyai android. Dia juga mempertanyakan, mengapa orang susah dibikin susah.