Korban Selamat Kapal Pieces, 4 Hari Minum Air Laut

Kondisi mereka sudah mulai membaik setelah hanya minum air laut selama empat hari.
Salah satu korban selamat tenggelamnya KM Pieces yang dirawat di RSUD Bendan, Kota Pekalongan. Sejak dirawat mulai Minggu 4 Agustus 2019, kondisi kedua korban selamat sudah mulai membaik. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Pekalongan - Dua korban selamat tenggelamnya kapal pencari ikan KM Pieces masih dirawat di RSUD Bendan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Kondisi mereka sudah mulai membaik setelah hanya minum air laut selama empat hari.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pelayanan ‎RSUD Bendan dr Difayana‎ mengungkapkan, saat dibawa ke rumah sakit kondisi ke dua korban selamat, yakni Bambang Subagyo, 52 tahun, warga Desa Kupu, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes dan Muhammad Samlawi, 18 tahun, warga Desa Kemplong, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan mengalami dehidrasi berat dan trauma.

"Tadi pagi saya sudah visit dan konfimasi ke bagian perawatan di ruangan, kondisinya sudah membaik‎. Dehidrasi sudah teratasi dan tertangani. Tensi dan suhu sudah normal. Jadi alhamdulillah. Kalau itu tidak tertangani bisa bahaya," katanya, Senin 5 Agustus 2019.

‎Selain dehidrasi dan trauma, lanjut Difayana, ke dua korban juga mengalami luka bakar karena sengatan matahari. Untungnya luka tersebut tidak berbahaya dan kondisinya sudah mengering.

"Luka bakar karena sengatan matahari sangat banyak tadi saya lihat. Hampir di seluruh tubuh. Terutama yang muda (Muhammad Samlawi). Di wajah, punggung, tangan, dada, paha dan kaki," ujarnya.

Difayana memastikan tidak ada luka akibat kapal terbakar dialami ke dua korban. Sebab‎ berdasarkan cerita keduanya kepada Difayana, mereka sudah terjun ke laut saat kapal terbakar.

"Luka bakar itu bukan karena api. Saya tanya kena api nggak? Enggak katanya. Saat kapal meledak mereka sudah turun.‎ Jadi mengelupas kulitnya karena sengatan matahari selama empat hari terapung di laut," tuturnya.

Empat korban meninggal‎ sudah teridentifikasi seluruhnya. Sudah diserahkan ke pihak keluarganya

Masih berdasarkan cerita ke dua korban ke Difayana, selama empat hari terapung di laut dengan berpegangan pada ban dan gabus, ke dua korban bertahan hidup hanya dengan minum air laut.

Menurut Difayana, jika tak segera terselamatkan, dehidrasi yang dialami ke dua korban bisa semakin berat dan berakibat buruk pada ginjal mereka.

"Empat hari mereka tidak makan, tidak minum. Hanya minum air laut. Jadi kalau haus, minum air laut sedikit, haus, minum air laut sedikit. Jadi seperti menggarami tubuh," ungkap Dafiyana.

Dia menyebut, jika kondisinya sudah semakin membaik, ke dua korban ‎sudah bisa diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya.

"Besok sudah bisa pulang, karena kondisinya sudah sangat baik. Makan minum sudah baik. Suhu tubuh tensi semua sudah normal," sebutnya.

Sementara itu, dua korban meninggal yang juga dibawa ke RSUD Bendan sudah teridentifikasi setelah dikonfirmasi ke pihak keluarganya.‎

‎Identitas ke duanya yakni Mulyono, 54 tahun, warga Wonotunggal, Kabupaten Pekalongan dan Casmuri, 64 tahun, warga Gemer, Kabupaten Pekalongan.

"Empat korban meninggal‎ sudah teridentifikasi seluruhnya. Sudah diserahkan ke pihak keluarganya," kata Kepala Satuan Kepolisian Perairan Polres Pekalongan Kota AKP Taufik Hidayat, Senin 5 Agustus 2019.

Sebelumnya, dua korban meninggal lainnya sudah lebih dulu teridentifikasi, yakni Sartani, 64 tahun, warga Bebel, Kabupaten Pekalongan, dan Sunoto, 54 tahun, warga Wonokerto, Kabupaten Pekalongan. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.