Korban Meninggal Akibat Bencana di Sulsel Terus Bertambah

Penanganan darurat bencana banjir, longsor dan puting beliung di Sulawesi Selatan terus dilakukan.
Warga beristirahat saat membersihkan perabot yang terendam banjir di Perumahan BTN Kodam 3, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (25/01/2019). Banjir di kawasan itu berangsur surut, warga mulai kembali ke rumahnya untuk membenahi dan membersihkan perabot yang terendam banjir. (Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang)

Sulsel, (Tagar 25/1/2019) - Penanganan darurat bencana banjir, longsor dan puting beliung di Sulawesi Selatan terus dilakukan. Sekitar 106 desa terdampak bencana yang tersebar di 61 kecamatan di 13 kabupaten/kota yaitu Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.

Menurut data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dampak bencana di Sulawesi Selatan, hingga Jumat (25/1) pukul 12.00 WITA, tercatat 60 orang meninggal dunia, 25 orang hilang, 47 orang luka-luka, 6.596 orang terdampak, 3.481 orang mengungsi, 79 unit rumah rusak (32 unit hanyut, 26 rusak berat, 2 rusak sedang, 14 rusak ringan, 5 tertimbun), 4.857 unit rumah terendam, dan 11.876 hektar sawah terendam banjir.

Kerusakan sarana fisik antara lain 10 jembatan, 16,2 km jalan, 2 pasar, 12 unit fasilitas ibadah, 6 fasilitas pemerintah, dan 22 unit sekolah.

"Banjir dan longsor menyebabkan banyak korban dan kerusakan di banyak wilayah. Dari total korban dan dampak bencana banjir menyebabkan 46 orang meninggal dunia, 24 orang hilang, 46 orang luka, 6.596 orang terdampak, 3.481 orang mengungsi, 73 rumah rusak (24 rusak berat, 12 rusak ringan, 32 hanyut, 5 tertimbun), 12 fasilitas peribadatan, 2 pasar, 10 jembatan, 16,2 km jalan, 11.876 hektar sawah terendam," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (25/1).

"Korban meninggal akibat tanah longsor berjumlah 14 orang. Jadi total korban meninggal akibat bencana di Sulawesi Selatan berjumlah 60 orang. Rinciannya 46 meninggal akibat banjir, dan 14 orang meninggal akibat tanah longsor," terangnya.

Masih menurut Sutopo, longsor yang menimbulkan banyak korban terjadi di Dusun Pattiro, Desa Pattallikang, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Gowa. Longsor terjadi saat hujan lebat. Material longsor menutup separuh Dusun Pattiro dan menimbun belasan rumah.

"Material longsor berasal dari bukit Pattiroang yang berada di belakang perkampungan. Saat kejadian sisi bukit tiba-tiba runtuh disertai gemuruh tanpa ada tanda-tanda sebelumnya," terangnya

Berikut rincian korban akibat bencana Banjir dan Tanah Longsor di Sulawesi Selatan:

Kabupaten Jeneponto (bencana banjir), 10 orang meninggal, 3 orang hilang, 51 rumah rusak (32 hanyut, 19 rusak berat).

Kabupaten Maros ( bencana banjir),  4 orang meninggal, 1.200 orang terdampak, 251 orang mengungsi, 552 unit rumah terendam, 8.349 hektar sawah rusak, 1 tempat ibadah.

Kabupaten Gowa (banjir dan longsor), 44 orang meninggal, 21 orang hilang, 46 luka, 2.121 mengungsi, 10 rumah rusak (5 rusak berat, 5 tertimbun), dan 1 jembatan rusak.
Banjir, 30 orang meninggal, 20 orang hilang, 45 orang luka, 2.121 mengungsi, 10 rumah rusak (5 rusak berat, 5 tertimbun), 604 terendam, 1 jembatan
Longsor ,14 orang meninggal, 1 orang hilang dan 1 luka.

Kota Makasar (banjir): 2.942 orang terdampak, 1.000 orang mengungsi, 477 rumah terendam, 1 orang meninggal dunia. Kabupaten Soppeng (banjir),  1.672 hektar sawah terendam.

Kabupaten Wajo (banjir) 2.454 orang terdampak, 2.010 rumah terendam, 16,2 Km Jalan rusak, 1.855 Hektar sawah terendam, 9 jembatan, 10 fasilitas ibadah, 20 fasilitas pendidikan, 5 fasilitas pemerintah.

Kabupaten Barru (banjir), 2 unit pasar, 1 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas pemerintahan. Kabupaten Pangkep (1 orang meninggal, 1 orang hilang, 28 rumah (1 rusak berat, 12 rusak ringan, 15 terendam, 1 fasilitas peribadatan, 1 fasilitas sekolah).

Kabupaten Sindrap (puting beliung), 1 unit rumah rusak sedang. Kabuoaten Bantaeng (puting beliung), 1 unit rumah rusak sedang. Kabupaten Takalar (banjir), 1195 Rumah terendam. Kabupaten Sinjai (puting beliung), 2 rumah rusak. Kabupaten Selayar (banjir), 1 orang meninggal, 109 mengungsi.

Untuk diketahui,  saat ini banjir sudah mulai surut di beberapa wilayah. Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban. Bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak. BPBD bersama BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kemensos, Kemenkes, Kementerian PU Pera, SKPD, NGO, relawan dan berbagai unsur lainnya terus membantu penanganan darurat.

Kepala BNPB, Doni Monardo kemarin, Kamis (24/1) telah memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 1,15 milyar dan logistik senilai Rp 828,9 juta untuk penanganan darurat di Sulawesi Selatan. Bantuan langsung diterima Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah di Kantor Gubernur Sulsel pada Kamis (24/1).

Dana siap pakai digunakan untuk operasional tanggap darurat bagi BPBD Sulsel, BPBD Gowa, BPBD Jeneponto, BPBD Maros dan BPBD Kota Makassar. Bantuan logistik berupa tenda gulung 250 lembar, sandang 425 paket, selimut 560 lembar, paket perlengkapan keluarga 100 paket, perlengkapan bayi 202 paket, matras 240 lembar, kantong mayat 30 lembar, karung pasir 300 lembar, makanan siap saji 540 paket, lauk pauk 714 paket, dan makanan tambahan gizi 690 paket.

Berita terkait