Medan - Fatimah yang merupakan Kepala Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), dikabarkan menjadi orang ke tiga yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas tunggal bus yang mengangkut rombongan aparatur sipil negara (ASN) daerah itu.
Sebelumnya dua orang sudah terlebih dahulu dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan itu, masing-masing sopir bus bernama David, dan Kepala Dinas Komunikasi Informasi Agam, Fauzan Helmy Hutasuhut.
Diketahui, bus nahas itu disopiri David dan dikerneti Alank, ditumpangi sejumlah pejabat OPD Pemkab Agam, yang baru saja pulang dari Aceh salam rangka kunjungan kerja.
Adapun penumpang dalam bus itu, yakni:
1. Kadis Kominfo Fauzan Helmy Hutasuhut
2. Kadis DPMPTSPNaker Retmiwati
3. Kadis Sosial Rahmi Artati
4. Kadis Koperindag Fatimah
5. Kadis Dalduk KB, PP dan PA Erniwati dan anaknya Dimas Dwi Putra
6. Kalaksa BPBD Mhd Lutfi
7. Kadis Lingkungan Hidup Jetson
8. Kadis Perhubungan Dandi Pribadi
9. Kadis Dukcapil Misran
10.Kadis Pertanian Arief Restu
11.Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan (PKP) Agam Ermanto
12.Kabid Pertamanan Jafrizal
13.Staf Ahli Perekonomian Pembangunan dan Keuangan Isman Imran
14.Staf Ahli Sumber Daya Manusia dan Kemasyarakatan Aryati beserta Yandi anaknya
15.Sespri Wakil Bupati Agam Rina Efawani.
Bagi yang cedera kami akan tangani dengan sebaik-baiknya
Rombongan ini baru pulang dari Provinsi Aceh dalam rangka kunjungan kerja. Setibanya di daerah Jalinsum Desa Lumban Pasir, Kecamatan Tambangan, sopir diduga mengantuk dan menabrak jembatan yang ada di sebelah kiri kendaraan.
Baca juga:
- Tewas Karena Kecelakaan di Madina, Kadis Kominfo Agam Jebolan IPDN
- Bus Rombongan ASN Masuk Jurang di Madina, Bupati Agam Berduka
Saat bus menabrak jembatan, sopir tidak bisa mengendalikan kenderaan,sehingga bus menembus pembatas jembatan dan jatuh ke jurang kedalaman sekitar 10 meter yang merupakan aliran Sungai Parlakkitan di Desa Lumban Pasir, Kecamatan Tambangan.
Bupati Berduka
Bupati Agam Indra Catri melalui pesan WhatsApp mengakui kejadian tersebut. Indra Catri mengaku sangat terpukul atas musibah yang menewaskan seorang pejabat teras Pemkab Agam.
"Kami tentu berduka dan sulit untuk mengungkapkannya dengan kata-kata," kata Indra Catri, Senin, 8 Februari 2021 sore.
Dia mengatakan, rombongan adalah unsur pimpinan Pemkab Agam yang penuh dedikasi dan memiliki semangat tinggi untuk mencari solusi permasalahan yang tengah dihadapi khususnya musibah pandemi Covid-19.
"Mereka mengajukan kepada saya agar belajar ke Aceh karena negeri ini adalah salah satu daerah yang bertuah, tangguh, dan mampu bangkit saat mengahadapi musibah tsunami dan covid. Pertanian mereka terutama kopi dan UMKM mereka tetap maju dan menjadi sumber kemakmuran bagi rakyat mereka," ungkap Indra Catri terkait alasan rombongan pejabat tersebut berangkat ke Aceh.
Di Aceh, rombongan ASN juga mengunjungi kebun-kebun kopi dan industri ikutannya agar bisa belajar lebih baik. Mereka mengunjungi sentra UMKM dan pasar untuk belajar lebih banyak lagi dalam memilih mata dagangan, agar tetap bisa bertahan.
"Mereka juga belajar bagaimana caranya pengusaha Aceh menembus pasar mancanegara untuk menyelamatkan produk unggulan mereka," jelas Indra Catri. "Namun apa mau dikata, malang tidak dapat ditolak saat mau sampai dan kembali pulang rombongan mendapatkan musibah," tuturnya.
Dia berdoa, korban meninggal husnul khotimah, diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi musibah.
"Bagi yang cedera kami akan tangani dengan sebaik-baiknya. Dengan harapan segera pulih dan sembuh kembali agar bisa bekerja dan berbakti bagi negeri yang sama-sama kita cintai," katanya. []