Konvektifitas Massa Udara Signifikan jadi Penyebab Hujan Es di Jawa Timur

BMKG mengimbau masyarakat diminta waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem pada Maret-April mendatang, termasuk hujan es.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena hujan es yang dilaporkan terjadi di sebagian wilayah Jawa Timur dipicu pola konvektifitas massa udara dalam skala lokal-regional yang signifikan.

"Hujan es umumnya dapat terjadi dari sistem awan kumulonimbus  yang menjulang tinggi dengan kondisi labilitas udara yang signifikan, sehingga dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar," ujar Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Miming menjelaskan fenomena downdraft yang kuat (aliran massa udara turun dalam sistem awan) yang terjadi di sistem awan kumulonimbus, terutama pada saat fase matang, dapat menyebabkan butiran es dengan ukuran yang cukup besar dalam sistem awan kumulonimbus  tersebut, kemudian turun hingga ke dasar awan hingga keluar dari awan menjadi fenomena hujan es.

"Kecepatan downdraft dari awan kumulonimbus  tersebut cukup signifikan, sehingga dapat mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara, bahkan sampai jatuh ke permukaan bumi masih dalam bentuk butiran es yang dikenal dengan fenomena hujan es," ujar Miming, dikutip dari Antara

Miming menjelaskan, fenomena angin kencang yang terjadi biasanya juga beriringan dengan adanya fenomena hujan es.

BMKG mengimbau  masyarakat diminta waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem, seperti hujan es, puting beliung (waterspout), hujan lebat disertai petir dan angin kencang hingga Maret-April mendatang,

Sebelumnya, fenomena alam berupa hujan es bersamaan dengan hujan deras dan disertai angin kencang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin sore. Fenomena hujan es juga dilaporkan terjadi di wilayah Madiun, Nganjuk hingga Kediri. []


Baca Juga




Berita terkait
BMKG: Hujan Es Berpotensi Terjadi hingga Maret-April 2022
Kejadian cuaca ekstrem berupa fenomena hujan es telah terjadi dalam sepekan terakhir di beberapa wilayah seperti Surabaya, Lampung, dan Bekasi.
Sel-sel Awan Cumulonimbus Terdeteksi saat Hujan Es di Sepanjang Pulau Jawa
Fenomena hujan es dapat terjadi karena dipicu oleh adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal-regional yang signifikan.
Wilayah Semarang Dilanda Fenomena Hujan Es
Fenomena ini dapat terjadi pada musim hujan pada masa transisi atau pancaroba.
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia