Konsultan Pendidikan Respons Positif Asesmen Nasional 2021

Evi Ghozaly merespons positif akan kehadiran program asesmen nasional yang dinilai menjadi harapan untuk pendidikan nasional.
Konsultan pendidikan, Evi Gozaly. (Foto: Tagar/Bariq Yonanda)

Jakarta - Konsultan Pendidikan Evi Ghozaly merespons positif akan kehadiran program asesmen nasional yang dinilai menjadi harapan untuk pendidikan nasional yang lebih baik dan mengucapkan selamat tinggal kepada ‘hantu’ Ujian Nasional (UN).

“Asesmen nasional ini merupakan harapan yang luar biasa, bukan hanya untuk saya, guru dan murid, tapi untuk para orang tua dan semua pihak yang berkaitan dengan unit pendidikan," kata Evi Ghozaly dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar, Kamis, 2 September 2021.

“Tidak berlebihan jika saya mengatakan selamat tinggal hantu UN, tidak akan ada lagi para orang tua yang menekan anaknya untuk mencapai target yang dapat membuat sang anak stress," sambungnya.

Evi Ghozaly juga menyampaikan bahwa terdapat fakta pahit dimana beberapa anak yang memiliki potensi besar dalam akademik malah mengalami depresi dan sampai ingin bunuh diri karena menghadapi UN.

“Sebagai terapis, saya menemukan anak-anak yang depresi karena menghadapi ujian nasional dengan soal-soal yang luar biasa, sudah berlatih berhari-hari, dan les bimbel sana-sini. Bahkan, terdapat anak yang sempat ingin bunuh diri karena nilainya tidak sesuai dengan apa yang telah ia perjuangkan." katanya.

Selain itu, Ia juga menambahkan bahwa asesmen nasional ini memiliki persiapan yang jauh berbeda dari ujian nasional.


Asesmen nasional ini merupakan harapan yang luar biasa, bukan hanya untuk saya, guru dan murid, tapi untuk para orang tua dan semua pihak yang berkaitan dengan unit pendidikan.


“Kalau dulu persiapan ujian nasional menumpuk soal banyak-banyak, menghafal setiap saat, pagi sampai malam latihan, sekarang tidak perlu lagi, asesmen nasional hanya perlu mempersiapkan hal yang lebih teknis.” katanya.

Meskipun mendukung asesmen nasional ini, Evi Ghozaly juga memberikan catatan bahwa masih terdapat beberapa sekolah yang belum mempunyai fasilitas memadai untuk melaksanakan program ini.

“Masih terdapat beberapa sekolah yang belum mempunyai fasilitas yang mumpuni untuk menjalankan asesmen nasional, bahkan sampai numpang ke sekolah lain, saya harap pihak pemerintah juga memperhatikan hal ini dan mampu memberikan solusi atas permasalahan ini," ujarnya.[]

(Bariq Yonanda)

Baca Juga:

Berita terkait
Asesmen Jadi Syarat Penerapan Sekolah Tatap Muka di Jakarta
Pembukaan sekolah pelaksanaan tersebut akan difokuskan pada sekolah yang sebelumnya sudah dilakukan uji coba PTM pada bulan lalu.
Cara Guru SMAN 1 Subang Tingkatkan Literasi Siswa Selama PJJ
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran jarak jauh mengakibatkan terjadinya penurunan minat dan kemampuan literasi (literacy loss).
Belajar Daring Belum Ideal Tingkatkan Kecakapan Literasi
Dengan sistem daring, para siswa wajib membutuhkan media pembelajaran seperti handphone, laptop, atau komputer.