Konsep New Normal Masih Membingungkan Masyarakat

Konsep kebiasaan baru atau new normal masih menjadi polemik di tengah masyarakat. Hal ini terjadi karena semakin meningkatnya penyebaran Covid-19.
Melalui webinar yang diadakan Rumah Milenial Indonesia (RMI) Jawa Barat, bertajuk What’s Next After New Normal. (Foto: Dokumen RMI)

Jakarta - Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Surya Batara Kartika menilai sejak ditetapkannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), usaha sektor ritel merasakan dampak yang signifikan.

Melalui webinar yang diadakan Rumah Milenial Indonesia (RMI) Jawa Barat, bertajuk What’s Next After New Normal, Surya menyampaikan kondisi ketidakmampuan pengusaha di masa pandemi Covid-19 ini untuk beradaptasi sehingga mengakibatkan menurunnya aktivitas usaha, distribusi, dan juga disertai dengan menurunnya permintaan.

Ini perlu dipertegas. Agar masyarakat paham, apa yang harus mereka lakukan, dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan

"Permintaan pada sebagian sektor memang tinggi, di antaranya adalah makanan dan kesehatan. Tetapi tidak semua pelaku usaha yang bergerak di bidang makanan dan kesehatan. Sektor lainnya banyak yang mengalami penurunan penjualan, dan terpaksa harus melakukan PHK," katanya, melalui siaran pers yang diterima Tagar, Sabtu, 18 Juli 2020.

Menurutnya, konsep kebiasaan baru atau new normal masih menjadi polemik di tengah masyarakat. Hal ini terjadi karena semakin meningkatnya penyebaran Covid-19. Angka positif terus bertambah, sementara aktivitas masyarakat sudah kembali berjalan.

Dia berpandangan, dalam situasi saat ini pola rantai pasok akan berubah ke tren baru, yaitu pola re-shoring dan near-shoring, yaitu pola distribusi yang memperpendek jarak transportasi.

"Sehingga sentra–sentra produksi nanti akan lebih banyak. Tapi kecil-kecil. Dan mungkin akan bermunculan lebih banyak lagi di sektor rumah tangga," ujar Surya.

Sementara, Guru Besar ITB, Prof. Armein ZR Langi mengatakan saat ini semua sektor harus mulai beradaptasi tidak terkecuali sektor pendidikan.

Armein melihat saat ini perguruan tinggi tidak lagi menyiapkan pekerja industri dimana seharusnya itu menjadi tugas dari corporate universities menyiapkan lulusan vokasi untuk memasuki kehidupan pasca lulus dari bangku perguruan tinggi.

"Pendidikan seharusnya lebih mengarah ke vokasi. Peserta didik berproses menjadi agen-agen yang membangun platform untuk menghadapi berbagai permasalahan di masyarakat. Lulusan saat ini bukan hanya sekedar memasuki jabatan atau job, melainkan harus memiliki kompetensi," kata dia.

Dia mengatakan, perguruan tinggi harus menguasai esensi perubahan dan strategi adaptasi lima dimensi kehidupan yaitu fisik, biologis, psikologis, sosial dan spiritual.

"Perguruan tinggi pun harus berinovasi menjadi kampus mini-universe, yaitu tempat persemaian para vokator yang memiliki life skill, kecakapan kerja, kekuatan karakter, dan penciptaan nilai," ucap Armein.

Kemudian, Pendiri Yayasan Kun Humanity System +, dr. Chandra Sembiring mengaku, dampak pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini bukan berarti karena negara tidak mampu, tetapi karena virus ini tergolong virus baru.

Menurut Chandra, para peneliti masih terus melakukan kajian dan penelitiannya. Dia menegaskan bahwa frame informasi terkait new normal masih membingungkan masyarakat.

"Apakah pandemi sudah bisa diatasi, atau memang karena kondisi ekonomi sehingga kita harus melakukan new normal. Ini perlu dipertegas. Agar masyarakat paham, apa yang harus mereka lakukan, dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan," kata Chandra.

Secara klinis dan ilmu kedokteran, kata dia sensitivitas rapid test masih tergolong sangat rendah sehingga mampu menunjukkan negatif atau positif pasien Covid-19 secara jelas.

"Kemudian apabila hasil rapid test positif, belum tentu si pasien benar-benar positif Covid-19. Sebab ada banyak faktor yang mempengaruhi. Sekali lagi, dari segi efektivitas ini gak maksimal. Namun dengan adanya rapid test, setidaknya ada kesadaran yang terbangun di tengah masyarakat. Itu nilai plusnya," ucap Chandra. []

Berita terkait
RMI Usul Konsep Taman Digital di Provinsi Riau
Rumah Milenial Indonesia (RMI) Riau mengusulkan Taman Digital di beberapa lokasi ruang publik dan ruang terbuka hijau di Provinsi Riau.
Jokowi Marah, GAMKI Soroti Rangkap Jabatan di BUMN
Kemarahan Presiden Jokowi membuat DPP GAMKI menyoroti rangkap jabatan yang ada di Kementerian BUMN.
5 Langkah Polri Usut Kasus Djoko Tjandra Versi IPW
IPW menilai langkah yang sudah diambil Kapolri Jenderal Idham Aziz sudah tepat dengan mencopot sejumlah jenderal dalam kasus Djoko Tjandra.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu