Kongres Umat Islam Sumut Sinyal Kuat Dukung Eramas

"Harus sesuai Alquran, tapi tidak menyebut nama yang jelas sebagai umat Muslim yang taat harusnya memilih pasangan calon Muslim-Muslim," jelasnya.
Kongres Umat Islam Sumatera Utara. Kongres yang diikuti 400 peserta, sebelumnya pada pembukaan menghadirkan sejumlah tokoh-tokoh politik nasional seperti Amin Rais, Yusril Izha Mahendra, Kivlan Zein, Bactiar Chamsyah dan Rizal Ramli sebagai narasumber. (Wes)

Medan, (Tagar 1/4/2018) - Kongres Umat Islam Sumatera Utara (Sumut) yang berlangsung sejak Jumat, 30 Maret 2018 hingga Minggu 01 April 2018 mengusung tema penguatan Ukuwah, Peran Politik dan Sosial Ekonomi Umat Islam untuk menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satu keputusan pentingnya adalah Penguatan Peran Politik Umat Islam di Sumut.

Pada putusannya disebutkan Umat Islam harus merebut secara konstitusional kekuatan suprastruktur politik dalam setiap lembaga-lembaga kenegaraan baik lembaga eksekutif maupun legislatif. Dalam jangka pendek kongres umat Islam Sumut menyerukan kepada umat Islam untuk dalam pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota wajib berdasarkan kriteria Alquran dan Sunnah yakni memenangkan pasangan Calon Muslim-Muslim.

Ketua panitia kongres, Masri Sitanggang menjelaskan umat Islam di Sumut harus berperan aktif dalam politik.

"Jangan ada lagi umat Islam yang alergi dengan politik, jangan ada lagi yang enggan bicara politik di dalam Masjid. Jangan ada lagi para Mubaligh yang buta politik, jadi semua isu politik Islam harus digelontorkan sedemikian rupa agar umat Islam dapat berperan dalam politik," kata Masri saat gelar konfrensi pers di Asrama Haji Medan, Minggu(1/4) sesuai penutupan kongres.

Saat ditanya terkait Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) 2018, kongres akan mendukung pasangan calon Edy Rahmayadi - Musa Rajeck Shah (Eramas) yang satu-satunya pasangan calon berlatar belakang Muslim-Muslim. Masri sedikit enggan menjawab dengan berterus terang.

"Harus sesuai Alquran, tapi tidak menyebut nama yang jelas sebagai umat Muslim yang taat harusnya memilih pasangan calon Muslim-Muslim," jelasnya.

Hasil keputusan kongres juga menyerukan kepada umat Islam untuk berperan aktif pada Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden 2019 dengan memenangkan partai-partai Islam dan partai-partai yang berpihak kepada kepentingan umat Islam.

"Kongres menyerukan umat Islam menolak partai-partai pendukung penista agama dan Undang-undang Keormasan," tegasnya.

Kongres yang diikuti 400 peserta, sebelumnya pada pembukaan menghadirkan sejumlah tokoh-tokoh politik nasional seperti Amin Rais, Yusril Izha Mahendra, Kivlan Zein, Bactiar Chamsyah dan Rizal Ramli sebagai narasumber.

"Kongres berlangsung dengan sukses dan kami sangat puas dengan hasilnya," tandas Masri. (wes)

Berita terkait