Konferensi Nasionalisme Hindu di AS Terima Ancaman

Penyelenggara konferensi nasionalisme Hindu mengatakan kelompok Hindu sayap kanan telah menarget pertemuan tersebut
Ilustrasi: Unjuk rasa para anggota kelompok Hindu sayap kanan di New Delhi, India (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Pihak penyelenggara dan peserta dalam sebuah konferensi akademik online di Amerika Serikat (AS) tentang nasionalisme Hindu mengatakan kelompok Hindu sayap kanan telah menarget pertemuan tersebut, dan menyebut tindakan itu sebagai bagian dari “antihindu” dan “Hindufobia.”

Penyelenggara dan peserta konferensi “Dismantling Global Hindutva” pada 10-12 September 2021 mengatakan mereka menerima surat bernada kebencian dan ancaman mati, dan bahwa serangan-serangan itu datang dari kelompok Hindu sayap kanan dan para pendukung mereka. “Hindutva” mengacu pada gerakan Hindu sayap kanan yang bertujuan mengubah India menjadi negara Hindu.

Penyair dan aktivis India, Meena Kandasamy, yang menjadi salah seorang pembicara dalam konferensi itu, mengatakan pada VOA bahwa ia telah menerima ancaman pembunuhan di internet. Sementara Rohit Chopra, seorang profesor di Universitas Santa Clara, California, AS, yang menjadi salah seorang penyelenggara konferensi ini, mengatakan sejumlah peserta telah menerima ancaman pembunuhan.

Ancaman pembunuhan Kandasamy tampaknya berasal dari seorang individu. “Hanya kelompok-kelompok sayap kanan yang secara resmi menarget saya melalui cuitan, konferensi, poster, artikel dan trolling secara massal. Saya yakin ancaman ini datang dari kelompok tersebut,” ujarnya pada VOA.

unjuk rasa hindu antichina di new delhiKelompok Hindu sayap kanan melakukan protes anti-China di New Delhi, India (Foto: voaindonesia.com/AP)

Ancaman dan pelecehan ini terjadi “tanpa henti dan tidak terbayangkan skala dan cakupannya,” tambah Chopra. “Ada ancaman kekerasan langsung dikirim melalui telpon, email dan media sosial terhadap individu-individu tertentu yang terkait konferensi ini. Pesan-pesan bernada kebencian ini mencakup ancaman mati dan kekerasan seksual terhadap individu-individu yang menjadi sasaran dan keluarga mereka .... Kelompok media sayap kanan di India dan serangan yang dilancarkan kelompok Hindu sayap kanan yang ada di Amerika terhadap konferensi ini telah ikut berkontribusi pada iklim kekerasan ini.”

Sebuah email yang diterima pihak penyelenggara mengatakan “jika acara ini tetap berlangsung, saya akan menjadi Osama bin Laden dan akan membunuh semua pembicara. Jangan salahkan saya.”

1. Dituduh Lancarkan Kampanye Menentang Hinduisme

Kelompok-kelompok Hindu telah menuduh konferensi itu menyerang Hinduisme. Kelompok Janjagruti Samiti, atau Komite Kebangkitan Massal Hindu – suatu kelompok Hindu yang berkantor di India – melangsungkan diskusi di Twitter pada 15 September lalu, di mana sebagian pembicara mengatakan konferensi DGH itu anti-Hindu dan dilangsungkan untuk melancarkan kampanye menentang Hinduisme.

Sourish Mukherjee, juru bicara Vishwa Hindu Parishad atau World Hindu Organization, kelompok Hindu terbesar di India, yang belum dituduh melancarkan serangan apapun terhadap konferensi itu, mengatakan pada VOA bahwa “konferensi ini merupakan bagian dari konspirasi global untuk memfitnah Hinduisme.”

Namun demikian penyelenggara konferensi itu menyebut tuduhan-tuduhan itu “palsu” dan menegaskan bahwa konferensi ini hanya merupakan diskusi akademis tentang ideologi politik Hindutva oleh para sarjana yang ikut serta dalam diskusi itu.

Kelompok-kelompok Hindu, yang diidentifikasi oleh penyelenggara sebagai “kelompok sayap kanan jauh” dan para pendukung mereka, telah mengirim lebih dari satu juta email ke universitas yang mensponsori konferensi itu, mendesak mereka untuk mundur dan mengambil tindakan terhadap staf yang berpartisipasi.

2. Meski Diancam, Tak Satu Universitaspun Mundur dari Konferensi

Kandasamy telah menerima ancaman kekerasan sejak namanya diumumkan sebagai pembicara bulan lalu. Foto Kandasamy dan putranya yang berusia 4 tahun dipasang di internet dengan teks dan ancaman yang vulgar. Ia juga menerima ancaman pemerkosaan di Twitter.

Seorang pembuat film dokumenter dan aktivis India terkenal yang juga ikut dalam konferensi itu, mengatakan pada VOA bahwa ia menerima sedikitnya dua ancaman pembunuhan dari satu kelompok yang disebut Kalki Army.

unjuk rasa hindu menentang perlakuan tdp islam di bangloreWarga India melakukan unjuk rasa menentang kekerasan terhadap minoritas Muslim oleh kelompok Hindu sayap kanan di Bangalore, India (Foto: voaindonesia.com/AP)

Chopra mengatakan beberapa pembicara, yang sebagian berasal dari India, telah mengundurkan diri dari konferensi itu.

Terlepas dari adanya tekanan itu, Chopra mengatakan tidak ada universitas yang memberi dukungan mereka dari konferensi tersebut. “Faktanya sejak berita tentang serangan yang sangat terorganisir itu terhadap konferensi ini, dan juga karena prinsip-prinsip kebebasan akademik, kami telah menerima dukungan yang sangat luar baisa dari semua lapisan masyarakat madani, termasuk asosiasi akademis, PEN Internasional, akademisi dan lainnya,” tambah Chopra.

Beberapa kelompok Hindu menuduh konferensi itu bertujuan untuk merendahkan agama Hindu.

The Hindu American Foundation mengatakan tidak akan berupaya menghentikan konferensi tersebut, tetapi berusaha menyampaikan pandangannya untuk melawan pandangan pembicara lain dalam forum itu. Dalam pernyataannya, yayasan itu mengatakan tidak pernah mendorong mereka yang menentang konferensi itu untuk menyampaikan ancaman kekerasan terhadap penyelenggara, pembicara dan para pendukungnya (em/ka)/voaindonesia.com. []

Umat Hindu India Rayakan Shravan Abaikan Pandemi Covid-19

Nasib Umat Sikh dan Hindu Afghanistan di Bawah Rezim Taliban

Umat Hindu Sikh Afghanistan Justru Terjebak di India

Di India Jutaan Orang Selamat Berkat Bantuan Pangan Sikh

Berita terkait
Nasib Umat Sikh dan Hindu Afghanistan di Bawah Rezim Taliban
Umat Sikh dan Hindu di Afghanistan hadapi ketidakpastian masa depan di bawah Taliban, meski Taliban telah janjikan keamanan bagi kaum minoritas