Kulon Progo - Pantai Trisik Kulon Progo, Yogyakarta, sudah dikenal sebagai pusat konservasi penyu. Keberadaannya akan terus dilestarikan dan dijaga agar tetap memiliki keunikan identitas, ciri khas dan karakter yang berbeda pada masing-masing destinasi wisata di tempat lain.
Pemerintah Daerah Kulon Progo sangat terbuka dalam menerima masukan demi kemajuan pariwisata. Beroperasinya Bandara YIA mendorong kedatangan banyak wisatawan di Kulon Progo. Hal ini perlu disambut dengan sinergitas yang baik antara pemerintah daerah, pelaku wisata dan penggiat wisata.
Baca Juga:
Dia mengapresiasi mengapresiasi kekompakan JogjaKlanese sebuah komunitas pencinta Kla Project, yang hingga mencapai sepuluh tahun dalam berkomunitas tetap kompak dan peduli terhadap lingkungan. Menurut dia, pentahelic melibatkan pihak swasta, masyarakat, akademisi, dan media untuk bergerak bersama memajukan pariwisata.
Menurut dia, pariwisata sekarang sedang mengembangkan pentahelic, yakni melibatkan pihak swasta, masyarakat, akademisi, dan media untuk bergerak bersama memajukan pariwisata. "Jadi kami terbuka menerima masukan demi kemajuan pariwisata,” kata Joko Mursito dalam acara pelepasan tukik dan penanaman pohon cemara di Pantai Trisik Kulon Progo, Minggu, 31 Januari 2021.
Perwakilan JogjaKLanese Community Muntowil mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian agenda ulang tahun JogjaKLanese Community yang ke-10. “Acara ini memang spesial karena diselenggarakan pada masa pandemi sehingga hanya melibatkan anggota yang berdomisili di Yogyakarta” katanya.
Penyu yang ditangkarkan merupakan jenis penyu lekang.
Acara ulang tahun komunitas ini sebelumnya diselenggarakan secara nasional dengan mengundang komunitas penggemar Kla Project di luar kota. Pada tahun ini tema ulang tahun komunitas adalah peduli dan cinta alam semesta dengan mengadakan penanaman pohon cemara dan pelepasan tukik di Pantai Trisik Kulonprogo.
Koordinator kelompok konservasi penyu ‘Abadi’ Pantai Trisik Edi Riyanto menjelaskan, konservasi ini berdiri pada tahun 2004 dan merupakan satu-satunya konservasi penyu pertama di DIY. “Penyu yang ditangkarkan merupakan jenis penyu lekang,” katanya.
Baca Juga:
Lembaga ini setiap tahun mengamankan sekitar 800 – 2.000 telur penyu yang dilepaskan pada bulan Juni – November. Bahkan pada tahun 2020 lalu lembaga konservasi berhasil melepaskan lebih dari 5.000 ekor penyu.
Kegiatan lembaga ini adalah penyelamatan dan penetasan telur penyu, penangkaran dan pelepasan tukik serta Edukasi Konservasi Penyu. Diharapkan konservasi ini menjadi icon edu ekowisata di pantai Trisik. []