Jakarta - Staf Khusus Menteri Kominfo Dedy Permadi mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat memanfaatkan teknologi sehingga dapat menawarkan jasanya secara kreatif dengan daring atau online. Sebab itu Kominfo, kata dia, telah memetakan tiga level agar UMKM cepat go online.
Di level paling bawah itu kita punya basic digital skill atau orang menyebutnya sebagai literasi digital.
Dedy memperkirakan akan ada 26 juta pekerjaan baru di tahun 2022 akibat dari ekonomi digital yang kebanyakan dipengaruhi oleh perkembangan UMKM. Deddy mengungkapkannya saat menjadi pembicara dalam diskusi virtual Jaga UMKM Indonesia: Kebangkitan UMKM di Era Pandemi.
"Menurut laporan McKinsey (2018), perdagangan online memberi manfaat yang dahsyat bagi ekonomi suatu bangsa misalnya Indonesia sebagai pasar terbesar untuk e-commerce di Asia Tenggara. Ini potensi yang luar biasa besar, apalagi ekonomi digital di Indonesia menurut laporan Google dan Temasek, menyumbang 11% dari GDP di Indonesia," kata Deddy.
Deddy menuturkan,Kominfo telah memetakan tiga level kecakapan digital, yang semuanya menjadi prasyarat untuk percepatan UMKM go online.
"Di level paling bawah itu kita punya basic digital skill atau orang menyebutnya sebagai literasi digital. Kedua, di level yang lebih atas Kominfo memiliki intermediate digital skill. Ini yang dibutuhkan adalah technician level. Yang terakhir, kami ingin garap betul adalah di sektor UMKM," ujar Deddy.
Pada level pertama, menurut Dedy, jika berbicara UMKM digital yang membutuhkan teknologi teksnisi-teknisi dalam bidang digital. Saat ini Indonesia membutuhkan berbagai talenta yang memiliki keahlian industri 4.0.
"Kita saat ini sangat membutuhkan beberapa jenis hard skills untuk menghadapi revolusi industri 4.0, seperti Big Data Analytics, Artificial Intelligence, Cybersecurity, Cloud Computing, Internet of Things, Machine Learning, dan sebagainya," tuturnya.
Dedy menuturkan, tantangan ke depan untuk pelaku UMKM diharapkan tidak hanya bisa on boarding saja tetapi mereka bisa upskilling, rescaling, bahkan mereka bisa masuk ke dalam dunia usaha yang jauh lebih advance dari sebelumnya.
"Nah, ini sumber daya di era digital ini yang terakhir adalah advance digital skill di mana kita membekali para C-level atau Chief Level untuk publik sektor dan privat sektor," ujar dia.