Kodim Bagi-bagi File Film Gerakan 30 September 1965

File film Gerakan 30 September 1965 Partai Komunis Indonesia (G-30-S/PKI) dibagi-bagikan Kodim 0308 Pariaman Sumatera Barat kepada masyarakat.
NOBAR FILM G30S/PKI: Warga nonton bareng pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI di Kelurahan Kejambon, Tegal, Jawa Tengah, Jumat (22/9). Nonton bareng (nobar) film pengkhianatan G30S/PKI yang diperintahkan oleh Panglima TNI kepada jajaran Kodim seluruh Indonesia tersebut untuk mengingatkan kembali sejarah pemberontakan PKI terhadap NKRI, yang ingin merubah ideologi Pancasila menjadi paham komunis dan memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang bahaya laten komunis. (Foto: Ant/Oky Lukmansyah).

Pariaman, (Tagar 23/9/2017) – File film Gerakan 30 September 1965 Partai Komunis Indonesia (G-30-S/PKI) dibagi-bagikan Komando Distrik Militer (Kodim) 0308 Pariaman Sumatera Barat kepada masyarakat untuk mengingat dan mengetahui sejarah pada masa itu.

“Masyarakat silakan berkoordinasi dengan Kodim 0308 Pariaman jika ingin memperoleh dokumen film tersebut untuk kembali diputar sehingga semua elemen dapat menyaksikannya," kata Komandan Kodim (Dandim) 0308 Pariaman Letkol Arh Hermawansyah usai menonton bareng pemutaran film G-30-S/PKI di Pariaman, Sabtu (23/9).

Ia mengatakan, saat ini banyak masyarakat dari berbagai elemen yang ingin melihat dan menyaksikan langsung pemutaran film pengkhianatan tersebut. Menurutnya, tingginya kemauan masyarakat karena pada generasi 1980 hingga 1990-an jarang atau tidak pernah sama sekali menyaksikannya.

“Untuk nonton bareng ini, sudah banyak pihak berkoordinasi dengan Kodim. Sebenarnya, banyak yang memiliki keinginan, seperti walinagari, kepala desa, pondok pesantren, dan sekolah. Namun, mereka tidak memiliki dokumen," ujarnya.

Disebutkan, ada beberapa poin penting yang dapat diambil oleh generasi muda, umumnya masyarakat, terkait dengan pemutaran film tersebut, di antaranya masyarakat kembali dan mengetahui tentang sejarah, harus waspada tentang kebangkitan PKI, menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa, dan sepakat bahwa ideologi bangsa adalah Pancasila.

“Tidak ada yang lebih cocok dari ideologi Pancasila di Indonesia dengan berbagai keberagaman yang ada," jelasnya.

Di wilayah teritorial Kodim 0308 Pariaman, kata dia, tidak ada ditemukan indikasi kebangkitan atau pun pergerakan PKI. Ia juga menekankan, jangan sampai ada pihak yang berniat dan melakukan pergerakan secara diam-diam maupun nyata untuk membangkitkan kembali paham terlarang tersebut.

“Hingga saat ini tidak ada, jangan sampai ada orang yang berniat menghidupkan ideologi komunis. Jangankan bergerak, berniat saja kita akan bertindak secara terang-terangan pula," tuturnya.

Selain melakukan pemutaran film G-30-S/PKI, pihaknya juga akan merangkul para tokoh agama, adat, dan generasi muda untuk memberikan pengetahuan dan informasi tentang sejarah.

Sejak era reformasi, katanya lagi, pelajaran sejarah sudah mulai banyak dikurangi di bangku pendidikan. Hal itu kembali perlu ditingkatkan agar generasi muda tidak melupakan sejarah bangsa.

“Selain pengurangan jam pelajaran sejarah, sejak era reformasi pendidikan tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila juga telah hilang," ucapnya.

Sementara itu, Rozi (28), pemuda setempat, mengapresiasi upaya yang dilakukan TNI, khususnya Kodim 0308 Pariaman dalam membantu mengingatkan kembali sejarah tentang bangsa.

Ia menilai pemutaran film tersebut positif karena generasi yang tidak pernah sama sekali menonton, mereka dapat belajar tentang peristiwa memilukan tersebut. (yps/ant)

Berita terkait
0
10 Negara Penyumbang dan Penerima Dana Terbesar ACT
Ada sekitar sepuluh negara yang menjadi sasaran transaksi keluar masuk dana terkait dengan lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT)