Klub Sepak Bola Remaja Indonesia Menang di Swedia

Indonesia mengirim klub Indonesian Junior Soccer Club (IJSL) yang terdiri atas 15 pemain berusia 12 tahun ke Swedia
Tim IJSL saat pembukaan acara "Gothia Cup 2022" di Swedia. (Foto: voaindonesia.com/Naila Novaranti/Koleksi Pribadi/Courtesy Photo)

TAGAR.id, Jakarta – Bertanding di luar negeri untuk pertama kalinya dan berhasil mengalahkan semua tim lawan merupakan prestasi membanggakan anak-anak remaja Indonesia yang bergabung dalam klub IJSL di Gothia Cup, Swedia. Made Yoni melaporkannya untuk VOA.

Kompetisi internasional sepak bola remaja Gothia Cup setiap tahun diselenggarakan di Swedia. Sekitar 1.700 tim sepak bola dari 80 negara lebih mengikuti pertandingan bergengsi ini.

Tahun ini Gothia Cup dilangsungkan 17-23 Juli 2022, di Gothenberg Swedia, dan Indonesia mengirim klub Indonesian Junior Soccer Club (IJSL) yang terdiri dari 15 pemain berusia 12 tahun. Mereka berkompetisi dalam 6 pertandingan melawan tim-tim remaja lainnya termasuk dari Inggris, Jerman, Swedia dan Singapura.

Novand Hippy adalah ketua tim dan sekaligus CEO IJSL, klub swasta yang kegiatannya dibiayai oleh sponsor dan invenstor olahraga. Ia menjelaskan alasan mengirim para pemain sepak bola belia ini ke luar negeri.

“Kita mengembangkan bakat-bakat grass root, kita berusaha menemukan bakat-bakat yang ada di generasi muda, jadi keluar mengikuti turnamen di luar Indonesia, mungkin kita bisa melihat mana penampilan terbaik mereka, kalau kompetisi dilokalkan lawannya itu-itu saja, kalau di luar mereka bisa melawan pemain asing, mungkin dengan postur yang lebih tinggi, gerak yang lebih cepat dan gaya permainan yang berbeda dari Indonesia”.

Gilang Ramadan, pelatih tim IJSL untuk Gothia Cup 2022 ini, mengatakan para pemain sepak bola remaja diseleksi secara ketat.

“Dari berbagai macam wilayah khususnya dari daerah Jabodetabek, (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi) juga dari SSB-SSB (Sekolah Sepak Bola) yang tadinya ada 1.000 anak kurang lebih kemudian dipilih 56 pemain lalu, kemudian diseleksi lagi menjadi 21 pemain dan terakhir menjadi 15 anak yang berangkat ke Gothia Cup di Swedia,” ujarnya.

tim ijsl tanding di swediaTim IJSL berpose menjelang pertandingan di Swedia. (Foto: voaindonesia.com/Courtesy Photo).

Meskipun hampir sebagian besar anak belum pernah bepergian ke luar negeri dan menghadapi cuaca dingin hingga 15-17 C, dengan pola dan jenis makanan yang sangat berbeda dari Indonesia, tim IJSL berhasil bermain cemerlang.

Pertandingan-pertandingan remaja kelompok usia 12 di Gothia Cup tidak menyatakan pemenang secara resmi dan piala. Namun, lebih bersifat persahabatan dan pembangunan karakter sportifitas bagi mereka kelak ketika bertanding dalam kompetisi kejuaraan.

Adnyaswari Mulin, seorang ibu pendukung sepak bola di Virginia, yang memiliki putra berusia 16 tahun yang juga seorang pemain sepak bola klub sekolahnya, mengatakan meskipun mereka tidak mendapat piala, tapi manfaat yang tidak kalah penting adalah pembentukan karakter anak.

"Membangun karakter dalam suatu tim. Berbeda dari olahraga perseorangan karena bermain sendiri, tapi ini adalah permainan grup, team jadi upaya yang dilakukan adalah untuk tim bukan untuk diri sendiri saja, mudah-mudahan nanti bisa membantu dalam lapangan kerja juga karena di pekerjaan mereka juga harus bisa berinteraksi dengan rekan kerja," tukas Mulin.

Para pemain sepakbola remaja ini sekarang sudah kembali ke klub mereka masing-masing. Dukungan Menteri Olahraga dan Pemuda Indonesia menjelang keberangkatan mereka ke Swedia telah terbayarkan dengan kemenangan membanggakan, menang enam kali untuk enam pertandingan yang dijadwalkan.

Mereka kini menunggu seleksi untuk kompetisi tahun berikutnya baik pada Gothia Cup yang berlangsung di Swedia maupun di China. (my/em)/voindonesia.com. []

Berita terkait
Aice Dukung Pembibitan Pemain Sepak Bola Nasional Melalui Kompetisi IJL
Kompetisi yang melibatkan ribuan anak-anak U-9, U-11 dan U-13 ini menjadi barometer harapan peningkatan prestasi dalam jangka panjang
0
Klub Sepak Bola Remaja Indonesia Menang di Swedia
Indonesia mengirim klub Indonesian Junior Soccer Club (IJSL) yang terdiri atas 15 pemain berusia 12 tahun ke Swedia