Klitih Teror Air Comberan di Ring Road Yogyakarta

Terduga klitih menyerang pengendara mobil dengan air comberan di Ring Road Selatan Yogyakarta.
Warganet memposting diserang terduga klitih di Ring Road Selata Yogyakarta. (Foto: Screenshot FB)

Bantul - Seorang pengendara mobil mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat melintas di Jalan Ring Road Selatan, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Terduga pelaku yang disebut sebagai pelaku kenakalan remaja di jalan atau Klitih melempari korban dengan plastik yang berisi air comberan.

Kejadian itu menimpa seorang pelaku seniman bernama Wahyana Giri, 55 tahun, warga Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta. Peristiwa terjadi pada Selasa, 15 September 2020 sekitar pukul 23.15 WIB. "Saya bertemu kedua terduga pelaku klitih itu di Jalan Ring Road Selatan sebelum kampus Universitas Ahmad Dahlan," kata Wahyana kepada Tagar melalui sambungan Telepon, Rabu, 16 September 2020.

Mulanya, pria seniman ini berencana membeli minuman di wilayah Giwangan menggunakan kendaraan roda empat. Kala melaju di Jalan Ring Road Selatan sebelum kampus UAD, tiba-tiba datang dua terduga pelaku klitih menggunakan motor menyalip kendaraannya.

Tak hanya kelakuan pengendara motor yang ugal-ugalan, ternyata terduga pelaku juga melempar dua plastik ukuran es teh secara tiba-tiba lalu mengenai kaca mobilnya. Celakanya benda cair tersebut membuat pandangan dari dalam mobil kabur.

Di malam yang gelap dan sepi itu, Wahyana tidak memberikan respons terhadap perbuatan terduga pelaku. Dirinya berusaha tenang dan melajukan kendaraan sampai rumah.

Saya bertemu kedua terduga pelaku klitih itu di Jalan Ring Road Selatan sebelum kampus Universitas Ahmad Dahlan.

Ia menjelaskan saat itu dia berniat berhenti. Namun karena khawatir terduga pelaku penyerangan menunggu Wahyana keluar untuk mengecek keadaan mobil, akhirnya dia mengurungkan niat tersebut.

Wahyana juga tidak dapat mengenali ciri-ciri terduga pelaku yang menyerang dirinya karena kondisi jalan gelap. "Saya belum menduga kalau itu air comberan. Saya berpikir benda cair itu bensin atau air keras. Saya juga tidak melawan karena takut jangan-jangan mereka rampok apalagi saya sendirian," ucapnya.

Baca Juga:

Setelah sampai di rumahnya, Wahyana langsung membersihkan benda cair yang ternyata adalah air comberan berisi sisa-sisa makanan. Wahyana membeberkan terduga pelaku sudah niat merencanakan aksinya tersebut. "Mereka mengikatnya dengan tali benang. Jadi seperti sudah direncanakan untuk menyerang orang," katanya.

Beruntung, tak ada luka yang dialami pria yang juga pelatih drama dan teater ini. Kendati demikian pihaknya tak melaporkan peristiwa tersebut ke pihak berwajib. Namun begitu kejadian ini bisa menjadi atensi bagi pengendara lain saat melintasi jalanan lingkar Ring Road.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Sewon, Ajun Komisaris Polisi Suyanto memang tak mendapat laporan atas aksi dugaan klitih itu. Kendati demikian dirinya meminta agar masyarakat untuk lebih waspada ketika berkendara pada malam hari. "Belum ada laporan ya, namun bagi warga harus mengedepankan kewaspadaan. Jika tak ada hal yang penting, tak perlu keluar hingga larut," ucap dia.

Pihaknya menerangkan sejauh ini petugas terus melakukan patroli rutin. Hal itu dilakukan untuk meminimalisasi tindak kejahatan yang tak diinginkan. []

Berita terkait
Klitih di Mata Kapolresta Yogyakarta yang Baru
Kapolres Kota Yogyakarta Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro bertekad semaksimal mungkin menjaga keamanan, termasuk menekan kasus klitih.
Kondisi Korban Klitih di Fly Over Jombor Sleman
Ayah korban klitih di Fly Over Jombor, Sleman, sudah melaporkan kejadian ke polisi. Sedangkan kondisi korban masih lemas usai 3 hari kejadian itu.
Korban Klitih di Sleman Kena Sabetan Pedang 7 Bagian
Agung Setyobudi, warga Sleman, menjadi korban klitih di Fly Over Jombor. Dia mendapat tujuh kali sabetan pedang.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.