Kisah Pesepak Bola Legendaris Eri Irianto Si Tendangan Geledek

Eri Irianto salah seorang pemain sepak bola legendaris asal Indonesia dari klub Persebaya Surabaya.
Eri Irianto merupakan salah seorang pemain sepak bola legendaris asal Indonesia dari klub Persebaya Surabaya. (Foto: Instagram/bonekbgejekan)

Jakarta, (Tagar 4/4/2019) - Eri Irianto salah seorang pemain sepak bola legendaris asal Indonesia dari klub Persebaya Surabaya. Sepak terjang pemilik Tendangan Geledek ini dalam dunia sepak bola sudah tidak diragukan lagi.

Eri Irianto lahir di Sidoarjo pada 12 Januari 1974. Namanya tercatat sebagai legenda dalam sejarah sepak bola di Indonesia.  Pemilik tendangan geledek itu tumbuh menjadi pemain sepak bola saat usia 20 tahun. 

Di lain kesempatan, pada SEA Games ke-18 di Chiang Mai, Thailand, 6 Desember 1995. Saat pertandingan penyisihan antara Indonesia dan Kamboja, ia mampu mengobrak-abrik pertahanan Kamboja. Kemudian membantai Kamboja 10-0, empat gol berhasil dicetak Eri.

Tidak berhenti sampai disitu, sebagai gelandang tengah, Eri kerap menggunakan kreasi serangan. Sehingga kembali menorehkan prestasi pada piala Asia 1996, mengalahkan India dengan skor 7-1, dan menahan Malaysia 0-0.

Pada 3 April 2000 saat melawan PSIM Yogyakarta di Gelora 10 November. Dia terjatuh ditengah lapangan, usai bertabrakan dengan salah satu pemain PSIM, Samson Noujine Kinga. Eri masih kuat untuk berlari kepinggir dan minta diganti. 

Namun, kondisi Eri semakin memburuk setelah, tiba-tiba nafas terasa sesak dan rasa sakit kepala kembali menyerang. Akhirnya, diputuskan untuk dibawa ke rumah sakit. Sayangnya, nyawa pemilik nomor punggung 19 itu tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Dokter Soetomo karena serangan jantung.

Jejak yang ditinggalkan Eri ternyata masih terus diabadikan. Salah satunya dengan pemberian nama mes Eri Irianto, dan memuseumkan nomor punggung 19 sebagai bentuk penghormatan kepada sang legenda.  []

Berita terkait