Kisah Pengungsi Global yang Melarikan Diri dari Bahaya

PBB laporkan 82,4 juta pengungsi di seluruh dunia yang melarikan diri dari perang, penindasan, bencana alam hingga dampak perubahan iklim
Hidup dalam sebuah koper (Foto: dw.com/id)

Jakarta - PBB melaporkan ada 82,4 juta pengungsi di seluruh dunia yang melarikan diri dari perang, penindasan, bencana alam hingga dampak perubahan iklim. Pengungsi anak-anaklah yang paling menderita.

Diselamatkan dari lautDiselamatkan dari laut (Foto: dw.com/id)

Diselamatkan dari laut - Seorang bayi mungil diselamatkan seorang penyelam polisi Spanyol ketika nyaris mati tenggelam. Maroko pada Mei 2021, untuk sementara melonggarkan pengawasan di perbatasan dengan Ceuta. Ribuan orang mencoba memasuki kawasan enklave Spanyol itu dengan berenang di sepanjang pantai Afrika Utara. Foto ini dipandang sebagai representasi ikonik dari krisis migrasi di Ceuta.

Tidak ada prospekTidak ada prospek (Foto: dw.com/id)

Tidak ada prospek - Laut Mediterania adalah salah satu rute migrasi paling berbahaya di dunia. Banyak pengungsi Afrika yang mencoba dan gagal menyeberang ke Eropa, sebagian terdampar di Libia. Mereka terus berjuang untuk bertahan hidup dan seringkali harus bekerja dalam kondisi yang menyedihkan. Para pemuda di Tripoli ini contohnya, banyak dari mereka masih di bawah umur, menunggu dan beharap pekerjaan serabutan.

Hidup dalam sebuah koperHidup dalam sebuah koper (Foto: dw.com/id)

Hidup dalam sebuah koper - Sekitar 40% pengungsi adalah anak-anak. Beberapa tahun silam, 1.1 juta warga minoritas Muslim Rohingya melarikan diri dari kekerasan militer Myanmar ke Bangladesh Kamp pengungsi Cox's Bazar salah satu yang terbesar di dunia. LSM SOS Children's Villages peringatkan kekerasan, narkoba dan perdagangan manusia adalah masalah yang berkembang di sana, seperti halnya pekerja anak dan pernikahan dini.

Krisis terbaruKrisis terbaru (Foto: dw.com/id)

Krisis terbaru - Perang saudara di wilayah Tigray di Etiopia yang pecah baru-baru ini, telah memicu pergerakan pengungsi besar lainnya. Lebih dari 90% populasi Tigray saat ini bergantung pada bantuan kemanusiaan. Sekitar 1.6 juta orang melarikan diri ke Sudan, 720 ribu di antaranya adalah anak-anak. Mereka terjebak di wilayah transit, menghadapi masa depan yang tidak pasti.

Ke mana pengungsi harus pergiKe mana pengungsi harus pergi? (Foto: dw.com/id)

Ke mana pengungsi harus pergi? - Pulau-pulau di Yunani jadi target pengungsi dari Suriah dan Afganistan, yang secara berkala terus berdatangan dari Turki. Banyak pengungsi ditampung di kamp Moria, pulau Lesbos, sampai kamp tersebut terbakar September lalu. Setelah itu, keluarga ini datang ke Athena. Uni Eropa telah berusaha selama bertahun-tahun untuk menyetujui strategi komunal dan kebijakan pengungsi, tetapi tidak berhasil.

Eksistensi yang kerasEksistensi yang keras (Foto: dw.com/id)

Eksistensi yang keras -Tidak ada sekolah untuk anak-anak pengungsi Afganistan yang tinggal di kamp pengungsi Pakistan. Kamp tersebut telah ada sejak intervensi Soviet di Afganistan pada tahun 1979. Kondisi kehidupan di sana buruk. Kamp tersebut kekurangan air minum dan akomodasi yang layak.

Dukungan penting dari organisasi nirlabaDukungan penting dari organisasi nirlaba (Foto: dw.com/id)

Dukungan penting dari organisasi nirlaba - Banyak keluarga di Venezuela yang tidak melihat ada masa depan di negaranya sendiri, mengungsi ke negara tetangga, Kolombia. Di sana mereka mendapat dukungan dari Palang Merah yang memberikan bantuan medis dan kemanusiaan. Organisasi ini juga mendirikan kamp transit di sebuah sekolah di kota perbatasan Arauquita.

Belajar untuk berintegrasiBelajar untuk berintegrasi (Foto: dw.com/id)

Belajar untuk berintegrasi - Banyak pengungsi berharap masa depan yang lebih baik bagi anak-anak mereka di Jerman. Di Lernfreunde Haus-Karlsruhe, anak-anak pengungsi dipersiapkan untuk masuk ke sistem sekolah Jerman. Namun, selama pandemi Covid-19, mereka kehilangan bantuan untuk mengintegrasi diri mereka ke dalam masyarakat baru itu. (kfp/as)/dw.com/id. []

Berita terkait
85% Pengungsi Ditampung Oleh Negara-negara Berkembang dan Miskin
Badan pengungsi PBB (UNHCR) menyebut jumlah pengungsi di seluruh dunia hampir 80 juta, 85% ditampung di negara-negara berkembang dan miskin
Angelina Jolie Kunjungi Kamp Pengungsi di Burkina Faso
Aktris Amerika Serikat (AS), Angelina Jolie, pada Minggu, 20 Juni 2021, mengunjungi sebuah kamp pengungsi di Burkina Faso, Afrika
Anak-anak yang Lahir Lebih Banyak Sebagai Pengungsi
PBB melaporkan ada lebih dari 82 juta pengungsi di seluruh dunia, lebih dari 40 persen adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi