Kisah Penculikan Alum, Bocah Argentina, Keliling Dunia, Jalan Kaki Berkilometer, Berakhir di Toraja

Kisah penculikan ini berawal saat Jorge menculik Alum di sekolah 4 Juni 2017. Alum keluar dari Argentina melalui Bolivia, lalu Brasil hingga ke Malaysia.
Bocah asal Argentina Alum Langone Alavos (7), korban penculikan ayah kandungnya sendiri saat bertemu dengan ibu kandungnya, Elizabeth Avalos. (Foto: Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 7/2/2018) – Bocah Alum Langone Alavos (7), warga negara Argentina harus melewati perjalanan berliku sebelum dia kembali berjumpa dengan ibu kandungnya.

Alum ditemukan polisi bersama ayah kandungnya Jorge Langone dan kekasih ayahnya Candela Gutierrez tepatnya di Wisma Sallebayu Restaurant & Bungalows Kelurahan Panta'nakan lolo, Kecamatan Kesu', Kabupaten Toraja Utara (Torut), Sulsel, Selasa (6/2) kemarin.

Wakapolda Sulses Brigjen Pol Mas Guntur Laupe menceritakan, awal kisah penculikan ini berawal saat Jorge dan Candela menculik Alum saat bocah itu sedang berada di sekolah pada 4 Juni 2017. Mereka lalu membawa Alum keluar dari Argentina melalui Bolivia, lalu Brasil hingga ke Malaysia.

"Dari Malaysia, dia masuk ke Indonesia melalui Batam, lalu ke Jakarta terus ke Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan, dia sudah delapan hari," ucapnya.

Guntur menambahkan  Jorge dan Candela hanya mengandalkan bantuan dari masyarakat untuk melakukan perjalanan dari negara satu ke negara lainnya. Sesekali, Jorge bekerja paruh waktu untuk menutupi biaya hidupnya.

Menurut Guntur mereka tak punya uang dan untuk bisa makan mereka berharap dari warga yang mereka jumpai di jalan. Yang lebih memprihatinkan, kata Guntur, karena ketiadaan biaya, mereka bertiga berjalan kaki berkilo-kilometer dari Makassar sampai ke Toraja.

[caption id="attachment_42437" align="aligncenter" width="712"]Interpol Kabid Humas Polda Sulsel Kombespol Dicky Sondani, Brigjen Pol. Napoleon Bonaparte, dan Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Mas Guntur Laupe, saat memperlihatkan foto tersangka Jorge Langone dan kekasihnya Candela Guiterrez. (Foto: Rio Anthony)[/caption]

Brigjen Pol. Napoleon Bonaparte, Sekretaris NBC Interpol Indonesia, saat rilis Kasus di Polda Sulsel, Rabu (7/2) siang, mengatakan pengungkapan kasus penculikan ini berawal saat Interpol mengeluarkan Red Notice kepada Jorge dan Candela dan Yellow Notice untuk Alum.

“Yang bersangkutan itu dikenakan red notice dari Interpol Lion di Perancis. Dua Red Notice dan pasangannya itu ditujukan kepada seluruh Interpol dunia termasuk Indonesia, untuk mengamankan dan menangkap pelaku penculikan," ujar Bonaparte.

Lebih jauh Brigjen Bonaparte mengatakan penangkapan terhadap pelaku atas permintaan penegak hukum di Argentina. "Penegak hukum di Argentina melalui Interpol Lion meminta kepada seluruh Interpol di dunia untuk menangkap Jorge yang telah dinyatakan melanggar pidana di negaranya dan akan dipidana di sana," terangnya.

Saat ini, kata Bonaparte, Jorge dan Candela masih diperiksa oleh pihak Interpol. Sementara, Alum  dibawa untuk menemui ibu kandungnya, Elizabeth Avalos.

Sementara itu kepala bagian Konsuler kedutaan Besar Republik Argentina, untuk Indonesia, Martin Costanzo menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas tertangkapnya Jorge Langone.

“Terima kasih banyak kepada semua orang Indonesia atas bantuannya. Dan spesial buat pemerintah Indonesia, polisi dan Interpol, serta kementerian luar negeri, Kapolda Sulsel, Kapolres Toraja, ada banyak terima kasih untuk bantuannya mencari Alum, dia sehat Alhamdullilah," ucapnya dalam bahasa Indonesia yang terbata-bata. (Rio)

Berita terkait
0
Indonesia Minta Malaysia Perhatikan Kondisi WNI di Tahanan Imigrasi Sabah
Sepuluh orang meninggal pada 2020, 18 orang meninggal tahun lalu, dan tujuh lainnya pada tahun ini meninggal di tahanan imigrasi Sabah