Kisah Janda Kembang Kudus Jual Tanah Bonus Istri

Dewi Rosalia Indah, janda kembang asal Kudus. Ia menjual tanah, jika berjodoh siap dijadikan istri oleh pembelinya
Dewi Rosalia Indah, janda kembang di Kudus yang menghebohkan dunia maya karena penawaran uniknya. Ia menjual tanah namun siap dijadikan istri oleh pembelinya jika memang berjodoh. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Hal ini dipahami benar oleh seorang perempuan cantik berstatus janda asal Kudus. Ia menjual tanah sekaligus berharap dapat bertemu dengan jodohnya, lelaki yang bisa membimbingnya sebagai istri.   

Janda kembang itu bernama Dewi Rosalia Indah. Namanya mendadak viral di media sosial usai fotonya diunggah oleh akun Facebook bernama Aris di sejumlah grup jual beli tanah di Kudus.

Akun Aris mempostingan foto tanah yang hendak dijual, lengkap dengan penawaran tanah seluas 72 meter persegi di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Selasa malam, 21 Juli 2020.

Dalam unggahan tersebut, Aris membubuhkan penawaran menarik. Bagi pembeli yang beruntung dan berjodoh dapat memperistri adiknya, Dewi Rosalia Indah yang kini tengah menjanda.

Aris juga menyertakan unggahan foto adiknya dalam postingan tersebut. Tidak dipungkiri, paras cantik dan keseksian janda kembang itu menjadi daya pikat di kalangan pengguna sosial media.

Saya tidak menyangka akan viral seperti ini.

Janda kembang kudus2Postingan akun Facebook Aris yang menawarkan sebidang tanah bonus memperistri janda kembang di Kudus. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Tak heran, jika dalam waktu singkat postingan tersebut dibanjiri komentar dari warganet. Dalam waktu enam jam, ragam celoteh dan tanggapan netizen bertengger, mengisi kolom komentar postingan tersebut. Sejumlah warganet juga didapati membagikan postingan ini.

Penasaran, pada Rabu siang, 22 Juli 2020, Tagar menghubungi pemilik akun Aris. Bermodalkan nomor WhatsApp yang tercantum dalam postingan di grup jual beli tanah. Saat dihubungi, pria itu merespons positif dengan tutur ucapan yang sopan.

Kendati tidak dapat menemui awak media, sebab sedang bekerja di luar kota, Aris bersedia mempertemukan kami, Tagar dan awak media lain, dengan adik perempuannya. 

Untuk bertemu dengan Lia, sapaan akrab Dewi Rosalia Indah, kami menunggu hampir dua jam di depan Salon Ayla di Jalan Menur Kudus. Saat itu, salon milik Lia memang belum buka hingga kami terpaksa duduk lesehan di trotoar jalan.

Sekitar pukul 11.30 WIB, Lia bersama kakaknya, Galuh Candra Ayu datang. Setelah memarkirkan motor matiknya di depan salon, mereka bergegas membuka salon dan mempersilakan kami masuk.

Kecantikan Lia

Siang itu, Lia tampak anggun dengan mengenakan balutan celana jeans warna biru berpadu baju rajut tanpa lengan warna marun. Ditambah rambut hitam legam yang dibiarkan terurai menutup bahunya yang bidang, membuat penampilan perempuan ini sangat mengesankan.

Polesan make up yang pas dan tidak berlebihan membuatnya tampak begitu cantik alami. Meski sudah beranak dua, penampilan Lia tak kalah dengan ABG zaman now. Simpel namun tetap terlihat trendi, begitulah kesan yang Tagar lihat dari penampilan Lia.

“Maaf ya menunggu lama,” ujar Lia sembari mempersilakan kami masuk ke dalam salon.

Dengan ramah, wanita bekulit sawo matang tersebut menunjuk sebuah sofa berwarna hijau untuk kami duduki. Di dalam salon tersebut, kami berbincang-bincang santai sebagai pembuka wawancara. 

Namanya jodoh tidak ada yang tahu. Barang kali melalui jual beli tanah ini saya dipertemukan dengan jodoh saya.

Janda kembang KudusKecantikan dan keseksian Lia, sapaan akrab Dewi Rosalia Indah, janda kembang asal Kudus menarik sejumlah calon pembeli tanah. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Raut kaget dan grogi terlihat jelas pada wajah maupun gestur tubuh Lia. Ia seolah tidak percaya, postingan yang diunggah kakak iparnya akan viral hingga didatangi sejumlah awak media seperti siang itu.

“Saya tidak menyangka akan viral seperti ini,” ucapnya memulai pembicaraan.

Pembicaraan kami lantas mulai masuk ke materi penawaran unik yang diunggah kakak iparnya, Aris. Bahwa niat awal Aris adalah semata untuk menjual tanah. Namun menyadari Lia sudah setengah tahun menjadi single parent, Aris kemudian meminta izin untuk membubuhkan promosi dirinya dalam postingan.

Melihat niat baik kakak iparnya Lia menyetujuinya saja. Bahkan dia tidak keberatan fotonya turut diunggah dalam postingan tersebut.

“Namanya jodoh tidak ada yang tahu. Barang kali melalui jual beli tanah ini saya dipertemukan dengan jodoh saya. Kan saya tidak tahu,” ujar warga Desa Gondangmanis RT 2 RW 2, Kecamatan Bae tersebut membeberkan alasannya.

Kriteria Suami

Obrolan mulai mengarah pada kriteria jodoh yang diharapkan. Wanita bertubuh sintal nan padat itu lantas mengaku tidak memiliki kriteria khusus. Tidak harus tampan dan kaya, ia hanya mengharapkan lelaki yang bertanggungjawab dan mau menerima dirinya apa adanya.

Ia menyadari sepenuhnya dengan status janda dua anak yang disandang. Anak pertama berusia lima tahun dan anak keduanya baru berusia satu tahun.

Suami saya sebelumnya tidak meninggal. Saya menjanda karena cerai.

Janda kembang kudus3Lia menjalankan pekerjaannya sehari-hari sebagai perias rambut di Kudus. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Status janda kembang disandang Lia setengah tahun ini. Status tersebut diterimanya usai resmi bercerai dengan suami pertamanya empat tahun silam dan cerai dengan suami keduanya enam bulan lalu.

“Suami saya sebelumnya tidak meninggal. Saya menjanda karena cerai. Namanya rumah tangga kalau sudah tidak cocok ya mau bagaimana lagi,” katanya menuturkan alasan perceraiannya dengan mantan dua suaminya.

Untuk menafkahi kedua anaknya, sehari-hari Lia bekerja sebagai perias rambut di Salon Ayla. Salon yang terletak di Kelurahan Mlatilor tersebut merupakan usaha bersama dengan kakak perempuannya Galuh.

Lia menggantungkan hidup dari penghasilan jasa rias rambut itu. Belakangan ini, ia juga membantu kakak iparnya, Aris yang tengah mencoba peruntungan di bisnis properti. Salah satunya, usaha jual beli tanah.

Sebagai pelaku usaha properti, Lia memandang postingan yang diunggah Aris sebagai bagian dari strategi pemasaran yang tengah dijalankan. Dan strategi tersebut terbuki jitu menarik perhatian calon-calon pembeli.

Diajak Nikah Pria Semarang dan Malaysia

Belum genap sehari, Lia mengaku sudah ada puluhan calon pembeli yang tertarik dan mengirim pesan kepadanya. Dari puluhan calon pembeli tersebut, sudah ada tiga pembeli yang mendatanginya untuk melakukan pengecekan tanah yang hendak dijual.

Hanya saja, dari sekian banyak calon pembeli yang datang, hingga kini belum ada satupun yang cocok. Padahal tidak sedikit dari mereka yang siap membayar kontan tanah tersebut asal bisa menikah dengan Lia.

“Tadi sudah ada beberapa yang datang. Salah satunya ada orang Semarang. Tapi belum cocok. Soalnya, dia akan beli tapi saya harus nikah dengan dia. Saya tidak mau, karena niat saya jual tanah bukan semata-mata untuk dinikahi,” tuturnya.

Kalau ada yang serius, saya berharap dia tidak tergesa-gesa, memberi waktu untuk kami berkenalan dan pendekatan dulu.

Janda kembang kudus5Senyum manis Lia menarik pria asal Semarang dan Malaysia untuk membeli tanah sekaligus menikahinya. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Khusus kepada Tagar, Lia mengaku kurang suka dengan sikap pembeli dari Kota Atlas tersebut. Pria itu terkesan memaksa dan memperlihatkan sikap posesif. Alasan inilah yang kemudian membuatnya menolak tawaran lelaki tersebut.

Lia sendiri mengaku tidak mau terburu dalam urusan jodoh. Pengalaman pahit kandasnya dua bahtera pernikahannya, membuat dia lebih selektif dalam memilih pasangan.

“Di sini saya mencari suami ya, bukan mencari pacar. Kalau ada yang serius, saya berharap dia tidak tergesa-gesa, memberi waktu untuk kami berkenalan dan pendekatan dulu. Misalnya cocok baru menikah,” terangnya.

Selain pria asal Kota Atlas, seorang pembeli asal Malaysia juga sempat menawar tanah milik Lia. Dari penuturan wanita berambut panjang ini, pria tersebut juga memberikan penawaran yang sama dengan apa yang dilakukan calon pembeli asal Semarang.

Lagi-lagi, pria tersebut harus menelan pil kekecewaan sebab ditolak Lia. Terkait alasan penolakan, wanita bertubuh mungil ini menyatakan ingin menikah dengan orang lokal Kudus.

“Kalau sama yang itu (pria Malaysia), rencana setelah menikah saya dan anak-anak akan diboyong ke Malaysia. Makanya saya tidak mau. Saya dan anak-anak ingin tinggal di sini saja,” ucap dia.

Bicara soal harapan ke depan, Lia mengaku tidak ingin bermimpi setinggi langit. Cukup dengan harapan bisnis properti yang coba ditekuninya berjalan dengan lancar. Tanah yang dijualnya bisa segera laku.

Jika beruntung, tak ada salahnya berharap bisa segera dipertemukan dengan jodohnya. Pria yang mampu membimbingnya menjadi wanita yang lebih baik. Serta mau menerima kedua buah hatinya. []

 Baca juga: 

Berita terkait
Nasib 2 Janda Abdya Aceh Usai Rumah Tertimpa Pohon
Dua janda di Aceh Barat Daya (Abdya) hanya bisa menatap sedih melihat pohon besar tumbang menimpa rumahnya. Mereka pun harus mengungsi.
Janda Muslim di Aceh Pindah Agama ke Kristen
Seorang janda asal Aceh pindah agama dari Islam ke Kristen. Kabar ini disampaikan kakak kandung perempuan itu.
Kebahagiaan Duda dan Janda Saat Corona di Bantul
Dua pasang pengantin menikah bareng di masa pandemi Corona di Bantul.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.