Rembang - Kebersihan dan kesehatan lingkungan di Karang Jahe Beach (KJB) Rembang menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang. Sebab pantai tersebut sudah menjadi destinasi wisata unggulan dengan tingkat kunjungan wisatawan yang terpantau tinggi.
Usai melakukan pengamatan pada Selasa 18 Februari 2020, petugas kesehatan memberikan sejumlah kiat menjaga kesehatan lingkungan ke pengelola wisata Karang Jahe. Di antaranya kebersihan tempat mandi cuci kakus. Seperti higienitas air yang digunakan untuk mencuci piring dan membersihkan tangan di warung makan.
Jadi rata-rata mereka masih menggunakan ember untuk mencuci peralatan piring, sendok, dan sebagainya. Jadi masih dikobok seperti itu.
Ahli kesehatan lingkungan dari Puskemas Rembang I, Siti kholifah mengatakan dari 40 warung yang dikunjungi, rata-rata tidak memiliki saluran atau pipa berkeran yang mengalirkan air. Sehingga untuk proses mencuci tangan, piring, gelas maupun peralatan makan lainnya menggunakan air di dalam satu ember.
"Jadi rata-rata mereka masih menggunakan ember untuk mencuci peralatan piring, sendok, dan sebagainya. Jadi masih dikobok seperti itu," kata dia.
Menurut Siti hal tersebut sepertinya sepele dan masif terjadi di hampir semua usaha kecil kuliner. Namun dari sisi kesehatan tidak boleh dianggap remeh. Sebab dengan model menjadikan satu proses mencuci peralatan makan, termasuk mencuci tangan, bisa menimbulkan bakteri.
Tidak hanya pengunjung yang dapat terserang penyakit tapi juga pedagangnya. Ia pun meminta agar persoalan itu diperbaiki dengan model mencuci tangan dan peralatan makan di air yang mengalir. Agar kesehatan wisatawan dan pedagang juga bisa terjamin.
"Ini kan ceritanya mau irit air sebenarnya, tapi kalau seperti ini jadinya tidak sehat," tuturnya.
Selain itu, sejumlah es batu juga didapati tidak higenis dalam proses pembuatannya. Menurut Siti, es batu yang aman untuk dikonsumsi airnya harus dimasak terlebih dahulu. "Jadi sebelum dimasukan plastik untuk dijadikan es batu, airnya harus matang, dimasak lebih dulu," ujar dia.
Selain itu, ia menyarankan pedagang kuliner bisa menggunakan es kristal yang sudah bisa dipastikan kehigeinisannya. "Setelah ini ada pembinaan, nanti kami sampaikan hasilnya dari pemeriksaan ini (es batu) ke pedagang, apakah mengandung bakteri atau tidak," ucap Siti.
Kasi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinas Kesehatan Rembang Alfurqon menyatakan kegiatan di Karang Jahe merupakan hal rutin yang dilakukan pihaknya. Kesehatan lingkungan perlu terus disosialisasikan agar wisatawan makin nyaman dan terjamin kesehatannya.
"Ini kegiatan pembinaan tempat-tempat umum. Salah satu tempat umum yaitu tempat wisata yang diinspeksi dari segi kesehatan lingkungannya," kata Kepala Dinas Kesehatan melalui
Berdasarkan hasil pantauannya, sanitasi yang ada di kamar mandi umum Karang Jahe sudah cukup baik. Hanya dari tingkat kebersihan di lingkungan kamar mandi, masih ada beberapa sisi yang harus dibenahi demi kenyamanan wisatawan.
"Tantangannya yang selanjutnya adalah meningkatkan kebersihan dari sarana sanitasi yang ada. Kalau pengelolaannya sudah baik dan akan lebih baik lagi ketika fisiknya juga diperhatikan, agar tidak terlihat kumuh," kata dia.
Humas Wisata Pantai Karang Jahe Ali Mustofa mengakui kekurangan yang ada di tempat wisatanya. Hal itu menjadi catatan pengelola untuk memperbaiki kualitas pelayanan wisata, termasuk di usaha kiluner yang ada.
Pengelola segera berkoordinasi dengan paguyuban pedagang untuk memperhatikan masalah kebersihan air untuk mencuci dan es batu. "Sehingga ke depan para wisatawan yang datang berkunjung ke sini, sudah ada kran airnya untuk mencuci tangan dan minumannya juga higienis," ucapnya. []
Baca juga:
- Pantai Sluke Rembang Terabaikan Pembangunan Wisata
- Kisruh Penguasaan Lahan Reklamasi di Sluke Rembang
- Miris, Sampah Berserakan di Pantai Abdya Aceh