Kiai Ma'ruf Menyesal Telah Penjarakan Kakaknya, Adik Ahok Masih Bungkam

Kiai Ma'ruf Amin menyatakan penyesalan telah turut andil membuat Basuki Tjahaja Purnama akrab disapa Ahok dipenjara.
KH Ma'ruf Amin diwawancara Kemal Pahlevi, stand up komedian yang juga seorang YouTuber. (Foto: Screenshot YouTube/IDN Times)

Jakarta, (Tagar 3/1/2019) - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menyatakan penyesalan telah turut andil membuat Basuki Tjahaja Purnama akrab disapa Ahok dipenjara. 

Pernyataan Kiai Ma'ruf tersebut terekam dalam video yang viral di media sosial.

Selain menyatakan penyesalan, Kiai Ma'ruf juga mengaku telah meminta maaf atas apa yang pernah dilakukannya tersebut.

Berdasar penelusuran Tagar News, video berdurasi 48 detik tersebut merupakan potongan dari satu video lengkap berdurasi 3 menit lebih 3 detik berisi wawancara yang diunggah salah satu portal berita online nasional.

Kemal Pahlevi, stand up komedian yang juga seorang YouTuber tampak bertindak sebagai host yang mewawancara Kiai Ma'ruf. 

Pada satu kesempatan, pria berkepala nyaris plontos itu menyampaikan satu pertanyaan titipan netizen dengan akun @DiamBAgus yang bertanya apakah dirinya (Kiai Ma'ruf) menyesal pernah menjadi saksi yang memberatkan hingga Ahok masuk penjara.

Kiai Ma'ruf menjawab dengan tegas dengan kalimat pengakuan, tidak hanya pengakuan bahwa dirinya menyesal, mantan ketua MUI itu juga mengaku telah meminta maaf kepada Ahok atas peristiwa itu.

"Iya, tentu saja. Cuman karena terpaksa saja kan. Iya, tentu saja. Siapa yang ingin memenjarakan orang kan. Gak mau kan. Tapi karena terpaksa. Situasi pada waktu itu prosesnya penegakan hukum," jawab Kiai Ma'ruf

"Ya, apa boleh buat, dengan rasa terenyuh. Walaupun habis itu saya juga minta maaf, karena juga tidak ingin menyusahkan orang, tidak ingin," lanjut Ma'ruf dalam video tersebut.

Pernyataan Kiai Ma'ruf dalam video tersebut memicu reaksi dari banyak kalangan. 

Pegiat media sosial Denny Siregar yang mengaku tidak ingin membahas apa pun mengenai Ma'ruf Amin sejak jadi cawapres Jokowi, membuat tulisan khusus berjudul 'Pak Kiai, Saya Juga Minta Maaf' di laman Facebook resmi miliknya yang diikuti 682.541 pengikut.

"Mungkin ini edisi pertama saya menulis tentang KH Ma'ruf Amin. Saya seperti bersumpah tidak akan menulis tentang beliau, sejak disahkan menjadi Cawapres Jokowi. Biar saya menulis tentang Jokowi saja, saya anggap Cawapresnya tidak ada.

Kenapa? Bisa jadi saya sakit hati. Meski saya tidak terkena langsung dari dampak apa yang dilakukan KMA, tapi pada waktu kejadian Ahok itu saya menganggap beliaulah pintu utama dari besarnya gerakan radikalisme berbaju agama di Indonesia pada saat Pilgub DKI.

KMA dulunya adalah Rais Aam PBNU, yang berarti beliau berada pada posisi tertinggi di jajaran Nahdlatul Ulama. Dan seharusnya NU adalah pintu gerbang untuk menjaga mewabahnya gerakan radikal, bukan malah membukanya dan menyambut mereka dengan senang.

Tulisan saya berjudul 'Duh Kiai' beredar di mana-mana dan dijadikan senjata oleh kaum kampret untuk menyerang posisi saya sebagai pendukung Jokowi. Tetapi saya tidak menyesal dan tidak akan menarik artikel saya yang saya tulis saat KMA menjadi saksi yang memberatkan Ahok.

Karena saya harus jujur dan tidak ingin tersandera oleh kecintaan saya kepada NU. Cinta bagi saya bukan hanya bersifat pemujaan, tetapi juga kritikan supaya semuanya tertata dengan benar.

Dan ketika membaca KH Ma'ruf Amin meminta maaf dan menyesal atas apa yang pernah dilakukannya, seketika rasa sakit hati itu luruh dan menghilang tertiup angin. Saya tahu betapa berat meminta maaf dan mengungkapkan penyesalan pada posisi beliau sekarang. Ia harus menghancurkan egonya dan mengalahkan dirinya sebelum mengucapkan kata yang bisa berdampak padanya.

Jika beliau saja bisa begitu, lalu kenapa saya yang bukan siapa-siapa ini tidak bisa berbuat hal yang sama?

Kiai, saya juga meminta maaf sebesar-besarnya atas apa yang pernah saya tulis dan yang saya ucapkan. Semoga permohonan maaf ini diterima sebagai bagian dari silaturahmi dari anak ke bapaknya. Masa lalu adalah masa lalu, dan kita bangun masa depan.

Tidak ada manusia yang bisa lepas dari salah, tetapi semua manusia bisa meminta dan menerima maaf, sebesar apa pun kesalahan yang diperbuat. Karena jika Tuhan saja Maha Pengasih dan Maha Penyayang, janganlah kita menjadikan sombong sebagai pakaian.

Ah, berasa nikmat sekali kopi ini. Rasanya begitu lega sudah meluapkan apa yang ada di dada ini," tulis Denny Siregar, Rabu petang (2/1).

Sedangkan dari pihak keluarga Ahok, Fifi Lety Tjahaja Purnama adik kandung sekaligus pengacara Ahok, belum memberikan tanggapan terkait potongan video yang viral tersebut. 

Saat Tagar News menghubungi melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, pesan yang terkirim hanya terkirim dengan notifikasi berupa centang satu.

Dalam akun media sosial Instagramnya, Fifi yang biasanya menanggapi berbagai isu terkait kakaknya lewat akun pribadinya tersebut juga belum terlihat mengunggah postingan apa pun sebagai tanggapan. []

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu