Kiai Ma'ruf: Jokowi Satu-satunya yang Memilih Ulama Sebagai Cawapres

Jokowi satu-satunya orang Indonesia yang memilih menggandeng ulama sebagai calon wakil presiden.
Capres-cawapres nomor urut satu, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam debat capres perdana di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019) malam. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Madiun, (Tagar 22/1/2019) - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengungkapkan alasan dirinya bersedia menjadi cawapres mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019.

Ketua MUI nonaktif itu menyebut dirinya bersedia menerima tawaran capres Jokowi selain karena dorongan ulama dan pimpinan PBNU, juga dipandang sebagai penghargaan terhadap NU.

"Karena sejak Abdurrahman Wahid yang bisa menjadi presiden, sebelum dan sesudahnya tidak ada orang NU yang jadi wapres," ujar Ma'ruf.

Ia menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara pada kegiatan Halaqoh Nasionalisme-Menjaga Keutuhan NKRI di halaman Kantor NU Center Kabupaten Madiun, Senin malam (21/1) dilansir kantor berita Antara.

Menurut dia, menjadi hal yang penting pihaknya mengungkap alasannya menjadi cawapres tersebut. Sebab, banyak orang yang bertanya alasan dirinya mau menjadi cawapres dari Jokowi.

"Banyak orang bertanya kenapa Ma'ruf Amin mau, padahal sudah menduduki posisi Ketua MUI. Karenanya, alasan ini patut disampaikan," kata Rois Aam PB NU tersebut.

Ia berharap tak hanya dirinya orang NU yang menjadi cawapres. Ke depan harus ada kader NU lain menjadi calon presiden.

Selain penghargaan terhadap NU, pencalonannya sebagai cawapres juga merupakan kebanggaan bagi kalangan ulama. Ia mengatakan, Jokowi bisa memilih kalangan mana saja untuk mencari pasangannya, seperti politisi, pengusaha, ataupun TNI-Polri.

Namun, Jokowi memilih menggandeng ulama sebagai cawapres. Ia menilai Jokowi satu-satunya capres yang menggandeng ulama.

"Hal itu harus dibanggakan dan disyukuri," kata Ma'ruf.

Seperti diketahui, KH Ma'ruf Amin melakukan sejumlah safari politik di wilayah Jawa Timur, di antaranya di Madiun, Ngawi, Trenggalek, Ponorogo, Nganjuk, Lamongan, Tuban, Surabaya dan beberapa daerah lainnya.

Kegiatannya antara lain konsolidasi dengan tokoh dan ulama, kemudian bersama tim pemenangan di daerah menghadiri halaqoh, istighosah, pengajian, berkunjung di pondok pesantren, hingga menemui elemen pendukung.

Pemilihan Presiden diselenggarakan 17 April 2019 diikuti dua pasangan calon, yaitu nomor urut 01 Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Orang yang Sedang Bengong

Dari Madiun pada Senin malam (21/1) Ma'ruf Amin melanjutkan perjalanan ke Ngawi untuk menghadiri acara Ngawi Bersholawat.

Pada kesempatan ini Kiai Ma'ruf menekankan jika ada pihak yang mengatakan Presiden Jokowi tidak mencintai ulama maka itu adalah orang yang sedang bengong.

"Kalau ada yang mengatakan beliau tidak cinta ulama, tidak cinta Islam, orang ini bengong. wakilnya saja kiai," kata Ma'ruf. 

Ma'ruf mengatakan keputusan Jokowi mengangkatnya sebagai cawapres, merupakan bukti Jokowi sosok yang mencintai dan menghargai ulama serta merupakan bentuk penghormatan terhadap Nahdlatul Ulama.

"Padahal, Pak Presiden bisa mengangkat wakilnya dari politisi, dari profesional atau dari pengusaha atau dari TNI/Polri, tapi beliau mengangkat saya, ulama, santri, berarti beliau mencintai ulama dan santri," ujar Ma'ruf.

Lebih jauh Ma'ruf mengatakan dirinya bersedia diajak Jokowi karena Presiden Jokowi sedang berbuat banyak dan akan berbuat banyak bagi kepentingan bangsa dan negara.

"Beliau membangun prasarana, sarana, jalan tol dari Merak, Banten, sampai Pasuruan menyambung. Tidak ada Presiden yang bisa membangun Trans-Jawa, Trans-Sumatera, Trans-Kalimantan, Trans-Sulawesi sampai Trans-Papua yang dulu tidak pernah disentuh," kata dia.

Ma'ruf mengatakan ada pihak yang menganggap kerja Presiden tidak ada. Dia meminta orang tersebut untuk bangun dari tidur.

"Ada yang bilang itu tidak ada. Sudah jelas kayak begitu, berarti ente tidur. Bangun, jangan tidur, 'ojo turu', supaya bisa melihat prestasi-prestasi yang bisa dilakukan Pak Jokowi," ujar Ma'ruf.

Saya Diajak Pak Jokowi

Sebelumnya, Ma'ruf Amin disambut antusias oleh kelompok "Mafia Sholawat", saat menghadiri acara Ngawi Bersholawat.

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf diajak pimpinan Mafia Sholawat, Kiai Ali Shodiqin yang akrab disapa Gus Ali Gondrong, untuk bershalawat bersama ribuan peserta shalawat di Alun-Alun Ngawi.

"Kita doakan beliau (Ma'ruf) sehat selalu," kata Gus Ali Gondrong di Alun-Alun Ngawi.

Dalam sambutannya, Ma'ruf berterima kasih atas undangan menghadiri shalawat akbar. Dia meminta doa restu dan dukungan dari peserta shalawat.

"Saya meminta doa restu dan dukungan, karena saya diajak Pak Jokowi untuk menjadi calon wakil presiden Republik Indonesia," kata Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan jika saat ini dirinya datang sebagai calon wakil presiden, maka dia berharap bisa hadir lagi di Ngawi pada kesempatan berikutnya sebagai Wakil Presiden RI.

Dalam kesempatan itu turut hadir Bupati Ngawi Budi Sulistyono. Budi mengatakan sengaja mengundang Ma'ruf hadir dalam acara shalawat rutin itu lantaran Ma'ruf sebelumnya sedang berada di Madiun.

"Karena tadi ke Madiun, kita komunikasi agar berkenan hadir. Acara ini acara rutin, dihadiri ribuan santri," ucap Budi. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.