Khusus Pendaki Gunung, Ada Protokol Kesehatan Basis CHSE

Protokol kesehatan berbasis CHSE penting untuk para pendaki gunung dan pelaku wisata terkait.
Ilustrasi pendakian gunung. (Foto: pixabay.com)

Jakarta - Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, mengatakan protokol kesehatan berbasis CHSE penting untuk para pendaki gunung dan pelaku wisata terkait.

"CHSE yaitu Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability," kata Rizki Handayani melalui keterangannya yang diterima Tagar pada Rabu 19 Agustus 2020.

Protokol kesehatan berbasis CHSE berperan penting untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru.

Rizki mengatakan, protokol kesehatan berbasis CHSE memiliki dampak penting karena dapat membangkitkan kembali sektor pariwisata, terutama di bidang aktivitas wisata minat khusus.

"Protokol kesehatan berbasis CHSE berperan penting untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru. Dengan meningkatnya kepercayaan wisatawan, maka sektor pariwisata bidang aktivitas minat khusus bisa bangkit," ujarnya.

Gunung RinjaniPendaki Gunung Rinjani yang sempat terjebak longsor akibat gempa bumi tiba di Pos Bawaknao, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7/2018). Sebanyak 560 pendaki sempat terjebak di Gunung Rinjani akibat gempa bumi yang terjadi pada hari minggu (29/7/2018). (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Sosialisasi penerapan CHSE telah dilakukan salah satunya di Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat hingga 17 Agustus 2020. Ketika itu, Rizky mengatakan, Kemenparekraf/Baparekraf menggandeng keikutsertaan influencer, rumah produksi film/production house, dan media.

Menurutnya, ketiga pihak ini punya peranan penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE.

"KOL (Key Opinion Leaders), media nasional, dan production house berperan dalam memviralkan #HikingPapandayan serta mengedukasi para followers-nya mengenai pelaksanaan CHSE. Khususnya di destinasi wisata pendakian gunung," tuturnya.

Dalam sosialisasi itu, Kemenparekraf/Baparekraf juga memberikan bantuan berupa sepatu pendakian, jas hujan, tas ransel, serta topi rimba kepada 380 anggota Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI). APGI merupakan komunitas pendakian dari perguruan tinggi dan masyarakat sekitar destinasi pendakian gunung di seluruh Indonesia.

Mendaki gunungMendaki gunung saat ini banyak diminati dari berbagai usia.(foto:pixabay)

Rizki mengungkapkan bantuan ini merupakan bentuk komitmen Kemenparekraf/Baparekraf untuk membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sekaligus memberdayakan pelaku UMKM. Produk dan barang yang disumbangkan tersebut merupakan produk buatan dalam negeri dari berbagai daerah.

Menurut Rizki, membeli produk dalam negeri dapat meningkatkan produsen lokal. Menggunakan produk lokal juga mendongkrak perekonomian daerah, menghindari ancaman resesi, dan memupuk kepercayaan dan rasa bangga dengan produk buatan Indonesia sesuai tujuan program Bangga Buatan Indonesia (BBI).

“Bantuan ini kami berikan untuk membangkitkan semangat yang lebih besar bagi pekerja pariwisata terdampak pandemi Covid-19 agar dapat kembali membangun pariwisata Indonesia di masa adaptasi kebiasaan baru, sekaligus bertepatan dengan momen HUT ke-75 RI yang bertajuk Indonesia Maju," ujar Rizki.

Berita terkait
Bendera 120 Meter di Maros, dari Gunung ke Laut
Sejumlah pemuda di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, membentangkan bendera sepanjang 120 meter di laut. Awalnya bendera akan dibentang di gunung.
Pendaki Solo Jatuh Terpeleset di Gunung Sindoro
Pendaki asal Solo jatuh saat turun dari Gunung Sindoro, Temanggung. Ia berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat oleh tim SAR.
Cerita Teman Pendaki yang Tewas di Gunung Bawakaraeng
Beikut cerita Wahyu Hidayat teman dari Wawan Kurniawan pelajar yang meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Bawakaraeng Gowa Sulsel.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi